Studi Akresi, Abrasi dan Sistim Pengendalian di Pantai Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi
Main Author: | Hariyoni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158830/ |
Daftar Isi:
- Pantai Tanjungwangi terletak di sebelah timur Kota Banyuwangi dibeberapa titik dekat dengan daerah pemukiman penduduk, persawahan, fasilitas umum, dan perkantoran pemerintah terjadi kemunduran garis pantai. Daerah sekitar pantai tidak terdapat pelindung alam pantai seperti hutan mangruf maupun pelindung buatan misalnya revetmen, jalan raya yang menghubungkan antara banyuwangi dan Situbondo juga mengalami kemunduran garis pantai. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui gelombang rencana dan distribusi arah gelombang di sepanjang Pantai Tanjungwangi; untuk mengetahui angkutan sedimen dan stabilitas pantai yang terjadi; untuk mendapatkan solusi penanggulangan secara teknis dan untuk menentukan dimensi dan stabilitas bangunan yang sesuai. Akresi, abrasi yang terjadi di Pantai Tanjungwangi di analisis dengan beberapa metode, antara lain: menganalisa pembangkitan gelombang untuk menentukan tinggi dan periode gelombang yang terjadi berdasarkan faktor tegangan angin terkoreksi; menganalisa panjang fecth; menganalisa mawar gelombang; menganalisa data gelombang signifikan tahunan dengan menggunakan Metode JONSWAP; menganalisa gelombang rencana untuk menentukan tinggi gelombang dengan kala ulang tertentu yang memadai bagi keperluan perencanaan; menganalisa refraksi gelombang dan gelombang pecah yang terjadi; menganalisa angkutan sedimen pantai dengan metode fluks energi; menganalisa stabilitas bangunan dan analisa biaya bangunan. Dari hasil analisa dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: gelombang dominan Pantai Tanjungwangi berasal dari arah selatan sebesar 51,505 % yang dibangkitkan oleh angin, namun gelombang maksimum berasal dari arah timur laut yaitu 12,596 %, sedangkan gelombang rencana dengan kala ulang 25 tahun yaitu H maks = 5,057 m, H 10 = 3,454 m; besarnya angkutan sedimen sesuai dengan analisis data adalah 13.267, 552 m 3 /tahun (abrasi), 812,239 m 3 /tahun (akresi), sedangkan perhitungan berdasarkan pengukuran di lapangan diperoleh angkutan sedimen sebesar 13.294,955 m 3 /tahun (abrasi), 808,018 m 3 /tahun (akresi). Pantai Tanjungwangi terjadi abrasi dan revetmen tumpukan batu alam yang sesuai diterapkan di lokasi studi dengan dimensi sebagai berikut: tinggi bangunan 5 m, lebar pondasi 7 m, panjang kaki bangunan 6 m, tinggi kaki bangunan 2 m.