Manajemen Penanggulangan Banjir di Daerah Pasang Surut (Study Kasus Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur)
Main Author: | Ismiyanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158800/ |
Daftar Isi:
- Kota Tanjung Redeb adalah kota yang dikelilingi atau diapit oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kelay dan Sungai Segah yang sebagian wilayah daratannya memiliki topografi atau kontur lebih rendah dari permukaan sungai pada saat pasang tertinggi. Sehingga apabila air pasang naik mengakibatkan sebagian wilayah daratan terendam banjir akibat arus balik sungai ( back water ). Untuk menanggulangi permasalahan ini maka perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk memprediksi debit banjir yang harus dialirkan oleh jaringan drainase yang ada (2) menentukan kapasitas jaringan drainase yang ada (3) mengevaluasi apakah sistem jaringan drainase yang ada saat ini mampu mengalirkan air banjir dengan baik untuk kondisi saat ini maupun di masa yang akan datang (4) menentukan pengaruh pasang surut terhadap efektifitas jaringan drainase yang ada serta melalukan sistem manajemen penanggulangan banjir. Penelitian ini dilakukan melalui survei kuesioner kepada warga dilokasi banjir dan pejabat pemegang kebijakan, selain data kuesioner juga dipakai data teknik lapangan seperti, ketinggian muka air sungai pada saat pasang surut, debit aliran, debit limpasan, debit curah hujan dan kapasitas saluran yang ada. Alat statistik yang dipilih dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda terhadap variabel pasang surut. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel yang terdiri dari kerusakan lingkungan daerah hulu, kurangnya kapasitas saluran drainase, berkurangnya kapasitas pengaliran sungai, back water akibat pasang surut dari Sungai Segah dan Kelay, berpengaruh terhadap pasang surut dan pengembangan kota yang tidak sesuai dengan RT RW, buruknya kondisi saluran drainase semuanya memiliki pengaruh yang dominan terhadap pasang surut, sehingga perlu dilakukan program atau kegiatan seperti reboisasi didaerah hulu, gotong royong, pemeliharan rutin dan rehabilitasi saluran drainase, menghidupkan kembali sungai-sungai kecil dalam kota, pembuatan tanggul, polder, turap serta sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan penataan tata guna lahan. Dari hasi penelitian ini diharapkan menjadi perhatian yang prioritas untuk semua pihak baik masyarakat maupun pejabat yang berwenang agar banjir akibat pasang surut dapat ditanggulangi, ditangani dan dikendalikan untuk jangka waktu yang panjang.