Studi Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pabrik Tahu FIT Malang dengan Digester Anaerobik dan Biofilter Anaerobik-Aerobik
Main Author: | Hidayati, Shafiya Sausan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1588/1/Shafiya%20Sausan%20Hidayati.pdf http://repository.ub.ac.id/1588/ |
Daftar Isi:
- Tingkat pencemaran air semakin tinggi akibat pembuangan limbah pada badan penerima air, salah satunya industri tahu yang langsung membuang limbah hasil produksinya tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair tahu memiliki kandungan bahan organik cukup tinggi yang dapat mengganggu keseimbangan fisika dan kimiawi air sehingga menimbulkan pencemaran air yang cukup berat. Oleh karena itu perlu direncanakan instalasi pengolahan air limbah yang dapat meminimisasi dampak negatif pada badan penerima air serta memanfaatkan potensinya sebagai sumber daya berupa biogas. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran debit limbah cair tahu menggunakan dua metode. Pertama menggunakan perhitungan debit limbah cair tahu berdasarkan kebutuhan air selama proses produksi tahu. Kedua menggunakan pengukuran langsung di saluran outlet limbah cair tahu Pabrik Tahu FIT Malang. Perhitungan debit yang dipakai dalam perencanaan IPAL adalah metode kedua, dengan alasan perhitungannya lebih akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan karena dilakukan setiap jam pada jam produksi selama tujuh hari bertutut-turut. Untuk pengambilan sampel limbah cair tahu dilakukan dengan cara sesaat (grab sampling) dengan pemilihan waktu pada saat produksi mencapai jam puncak. Pengujian sampel dilakukan di laboratorium kualitas air Perum Jasa Tirta I untuk mengetahui kualitas limbah cair tahu. Hasil perencanaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Pabrik Tahu FIT Malang memiliki total luas dimensi IPAL yaitu 57,23 m2, sedangkan untuk total volume bak sebesar 72,12 m3. Untuk sistem pengolahan yang diterapkan pada IPAL Pabrik Tahu FIT Malang terdiri dari bak ekualisasi, digester anarobik, bak pengendapan awal, biofilter anaerobik-aerobik, dan bak pengendapan akhir. Setelah melewati proses pengolahan tersebut diperkirakan kualitas effluent limbah cair tahu telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Perkiraan perolehan biogas secara teoritis yang dihitung berdasarkan kandungan COD dalam limbah cair tahu adalah sebesar 516,31 m3 untuk setiap harinya. Apabila biogas tersebut dikonversi menjadi minyak diesel, maka Pabrik Tahu FIT akan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 1.329.524,00 setiap harinya.