Tingkat Kesiagaan terhadap Ancaman Banjir pada Kawasan Permukiman (Wilayah Penelitian di Kota Pasuruan)
Main Author: | Haraha, Misbahib |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158799/ |
Daftar Isi:
- Dilihat dari kerentanan bencana, Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan terhadap bencana alam. Tingkat kerentanan bencana ini membutuhkan kesiagaan yang baik khususnya dalam menajemen bencana. Adanya tingkat kesiagaan dimaksudkan agar meminimalkan kerugian akibat bencana yang terjadi. Banjir merupakan kejadian bencana alam yang paling mendominasi di Indonesia. Banjir pada wilayah perkotaan menimbulkan dampak kerugian materiil dan jiwa yang cukup besar. Kota Pasuruan dengan karakter kerentanan banjir yang cukup besar menjadi dasar pemilihan lokasi, selain disebabkan oleh banjir kiriman banjir di Kota Pasuruan juga disebabkan karena pasang naik air laut (ROB). Setiap tahun selalu terjadi banjir dengan intensitas yang berbeda-beda yang mendatangkan kerugian baik material maupun jiwa manusia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pola banjir di Kota Pasuruan dan mengukur seberapa kesiagaan Kota Pasuruan terhadap ancaman banjir. Penelitian ini merupakan penelitian terapan, Penelitian ini mencoba mengambil keputusan dari data sampel yang diambil dari suatu populasi, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis. Sektor yang didekati adalah sektor masyarakat, pemerintah, dan komunitas sekolah. Penilaian dilakukan menggunakan variabel : Pengetahuan dan Sikap (KA); Kebijakan (PS), Rencana Penanganan Bencana (EP), Sistem Peringatan Dini (WS), dan Mobilisasi Sumber Daya (RMC). Penelitian ini juga merupakan modifikasi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh UNESCO-LIPI tentang Kesiagaan terhadap gempa dan tsunami tahun 2006. Hasil dari penelitian ini menggambarkan pola banjir di Kota Pasuruan didominasi oleh banjir karena faktor kiriman dari wilayah hulu, khususnya luapan dari Sungai Welang, Sungai Petung, dan Sungai Gembong. Tingkat kesiagaan terhadap Banjir untuk skala Kota Pasuruan adalah KURANG SIAGA/SIAP . Sektor kesiagaan yang paling lemah secara berurut adalah Masyarakat, Komunitas sekolah dan Pemerintah. Variabel yang paling lemah secara berurut adalah Sistem Peringatan Dini, Mobilisasi Sumber Daya, Kebijakan, Rencana Penanganan Bencana, dan Pengetahuan dan Sikap. Kurangnya peralatan peringatan bencana, minimnya koordinasi antar stakeholder dan sosialisasi bencana sampai pada tataran masyarakat, serta belum adanya penyiapan kesiagaan pada muatan akademis ditingkat sekolah menjadikan tingkat kesiagaan banjir di Kota Pasuruan lemah.