Evaluasi Kinerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Umum Gresik
Main Author: | Raekhan, MohammadRum |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 1900
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158743/ |
Daftar Isi:
- Jumlah kunjungan kapal dan volume bongkar muat di Plabuhan Umum Gresik semakin meningkat. Lamanya proses bongkar muat di pelabuhan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lamanya turn round time (TRT) kapal yang berimplikasi pada mahalnya biaya operasional dan berujung pada tingginya biaya logistic. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja bongkar muat di Pelabuhan Umum Gresik khususnya pada Dermaga 265, Dermaga Curah Kering dan Dermaga 70. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan idle time dan menghambat proses bongkar muat serta mencari cara peningkatan kinerjanya. Kinerja operasional bongkar muat diukur dengan standar kinerja SK DJPL No. UM.002/38/18/DJPL-11. Untuk mengetahui faktor penyebab idle time, dilakukan pengumpulan sampel data bongkar muat dari kapal-kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat di lokasi penelitian dan diolah menggunakan metode analisis deskriptif. Untuk mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja operasional bongkar muat digunakan metode Importance Performance Analysis. Setelah melakukan analisis IPA, variabel-variabel yang masuk dalam kuadran 1 diagram kartesius IPA yang berarti mempunyai tingkat kepentingan tinggi namun kinerja rendah, dianalisis menggunakan metode Quality Function Deployment. Dari hasil analisis, diketahui bahwa kinerja operasional bongkar muat di Dermaga 265 yang melayani bongkar muat bag cargo mempunyai kinerja yang kurang baik, produktivitas bongkar muat dan waktu kerja efektif yang diukur dengan ET:BT (efektif time:berthing time) belum mencapai standar yang ditentukan. Kinerja operasional bongkar muat di Dermaga Curah Kering dan Dermaga 78 mempunyai kinerja yang baik. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa masalah yang banyak menyebabkan idle time diantaranya karena menunggu truk, kerusakan alat bongkar muat, masalah tenaga kerja bongkar muat, menunggu muatan dan karena cuaca. Dari analisis IPA, hal yang menurut pengguna jasa dianggap penting namun kinerjanya masih rendah adalah kecepatan proses bongkar muat, kesiapan truck, kapasitas lapangan penumpukan, kebersihan area pelabuhan dan masalah penerangan. Dari analisis QFD prioritas penanganan permasalahan bongkar muat diantaranya memastikan kesiapan muatan, penggunaan gudang, memastikan kesiapan alat bongkar muat, penyediaan fresh gang untuk tenaga bongkar muat agar bisa beroperasi 24 jam, perluasan lapangan penumpukan, mempercepat pengangkutan barang yang ada di lapangan penumpukan