Analisis Menurunkan Tahanan Pembumian yang Sesuai Standar dengan Metode Statistical Process Control dan Analytical Hierarchy Process
Main Author: | Wahyono |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158661/ |
Daftar Isi:
- Pelayanan yang diperlukan masyarakat adalah ketersediaan energi listrik yang cukup dan handal serta kualitas penyalurannya kontinyu. Bentuk pelayanan pada sisi lain yang terus dikembangkan guna memberikan kepuasan kepada pelanggan, perbaikan ruang pelayanan secara bertahap pada unit-unit pelayanan dan sistem pengamanan arus bocor dan surja petir serta arus hubung singkat disisi pembangkitan maupun penyaluran. Untuk mencapai hal-hal tersebut di atas maka perlu ditingkatkan kualitas pembangkitan dan penyaluran serta peralatan proteksinya. Peralatan proteksi disisi pembangkit, transmisi, distribusi sampai dengan pusat-pusat beban harus diperhatikan dengan baik agar kelangsungan penyaluran energi listrik tetap handal dan kuntinutasnya terjamin. Sistem pengamanan atau proteksi pada pembangkit, gardu induk, transmisi, dan perumahan dan lain-lain terutama untuk mengatasi gangguan petir dan arus bocor maka sistem pembumiannya harus memenuhi standar yang dipersyaratkan. Untuk masing-masing bagian pada sistem dari transmisi, gardu induk dan pemanfaatan listrik perumahan serta bagian yang lain standar tahanan pembumiannya tidak sama misalnya untuk perumahan maksimum 5 Ω, untuk sistem pembangkit yang kecil maksmum 10 Ω, untuk pembangkit yang besar maksimum 20 Ω dan lain sebagainya. Didaerah yang tahanan jenis tanahya tinggi perlu diturunkan guna mempekecil nilai tahanan pembumian agar sampai mencapai standar nasional indonesia. Upaya untuk menurunkan nilai tahanan pembumian ini ada banyak cara antara lain menurunkan tahanan jenis tanah, menambah kedalam elektroda yang ditanam dalam tanah, mengganti jenis elektroda serta diameternya dan lain sebagainya. Sistem pembumian yang baik adalah suatu sistem yang memenuhi peryaratan instalasi sesuai dengan standar yang berlaku (standar nasional indonesia). Pada kondisi tanah tertentu, nilai tahanan pembumian dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain, tanah yang digunakan, kedalaman,tahanan jenis tanah, bahan elektroda, diameter elektroda,pemasangan elektroda, kondisi alat, metode pengukuran dan lain-lain. Tahanan jenis tanah dipengaruhi oleh struktur tanah atau geologi tanah, lapisa tanah, kandungan air dalam tanah, kandungan zat-zat elektrolit, temperatur, kelembaban tanah. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh nilai tahanan pembumian terhadap kedalaman penanaman elektroda dan jenis tanah yang dipengaruhi oleh kandungan air dalam tanah serta mengaplikasikan alat statistik sederhana yaitu S tatistical Process Control (SPC) dan A nlytical HierarchyProcess (AHP). Metode pengukuran pada penelitan ini dengan menggunakan sistem tiga titik yaitu satu titik elektroda uji dan dua titik untuk eektroda bantu dan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tahanan pembumian adalah digital earth resistance tester jenis digital model 4105A. Alat ini dirancang menurut standart international electrical commision (IEC). Untuk menganalisis menurunkan tahanan pembumian dengan metode S tatistical Process Control (SPC) dan A nlytical Hierarchy Process (AHP). Perancangan penilitian ini untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian yang telah direncanakan yaitu mengetahui pengaruh tanahan jenis tanah terhadap tahanan pembumian dan menganalisis upaya menurunkan nilai tahanan pembumian sampai mencapai standar dengan metode statistical process control (SPC) dan analytical hierarchy process (AHP). Untuk mencari penyebab yang potensial dilakukan dengan perhitungan analytical hierarchy process (AHP) sehingga diperoleh urutan masalah-masalah yang akan diselesaikan. Jika nilai rasio konsistensi lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki, namun jika rasio konsistensi kurang atau sama dengan 10 % maka hasil perhitungan dinyatakan benar atau diterima. Dari hasil perhitungan AHP kemudian diverifikasi dengan pengujian tahanan pembumian. Bahan elektroda batang yang dipakai terbuat dari besi lapis tembaga, diameter 1,5 cm,bahan elektroda plat terbuat dari aluminium ukuran 50 cm x 100 cm dan pita 200 cm x 3 cm x 0,3 cm terbuat dari aluminiam. Sistem penelitian tahanan pembumian dengan menggunakan elektroda batang tuggal ditaman tegak lurus dengan permukaan tanah dengan variasi kedalaman pada tanah liat, pasir kering, pasir basah dan pada tanah padas. Untuk menentukan kadar air dengan mengambil sampel pada setiap kedalaman kemudian ditimbang lalu dikeringkan dan ditimbang lagi. Selisih berat tanah dan air dikurangi berat tanah kering merupakan jumlah kadar air. Prosentase kadar air merupakan perbandingan berat air dengan berat tanah dikalikan 100 %. Hasil pengukuran tahanan pembumian kemudian dianalisis dengan dasar teori masalah pembumian. Hasil perhitungan AHP jenis tanah liat untuk untuk menurunkan tahanan pembumian dengan menambah kedalaman elektroda dan untuk menurunkan tahanan pembumin pada tanah padas serta pasir kering dengan menabah bahan aditif atau sistem lain. Tahanan pembumian pada tanah liat dicapai 4,7 Ω pada kedalaman 225 cm dan kadar air 49,8 %. Tahanan pembumian pada pasir basah 4,9 Ω pada kedalaman elektroda 275 cm dengan kadar air 47,6 %.