Studi Fenomenologi Pengalaman Orang Tua dalam Penanganan Serangan Asma pada Anak di Ruang Anak RSUD Waluyo Jati Kraksaan Kabupaten Probolinggo

Main Author: Kusyairi, Achmad
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158571/
Daftar Isi:
  • Asma adalah penyakit jalan nafas intermiten, reversible di mana trakea dan bronki berespon dalam secara hiperresponsivitas terhadap stimulasi tertentu. Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi. Sekitar setengah dari kasus terjadi pada anak-anak (Suddarth & Brunner, 2001). Asma merupakan penyakit kronis yang paling umum terjadi, di mana insiden dan prevalensi pada anak-anak cenderung naik secara konstan di seluruh negara di dunia. Sekitar 300 juta orang di seluruh dunia terserang asma, dan 15 % nya adalah anak-anak. Serangan asma merupakan keadaan darurat medis yang sangat penting, dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, akan menyebabkan kematian. Dari laporan kasus yang dibuat oleh Wiwanitkit V. (2010), ditemukan beberapa anak yang mengalami a cute exacerbation sebagai komplikasi dari asma yang disebabkan karena hiperventilasi . Kondisi tersebut terjadi karena keterlambatan penanganan di rumah yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang asma dan cara penanganannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman orang tua dalam penanganan serangan asma pada anak melalui Model Adaptasi Roy. Desain kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology hermeneutic. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen yang terdiri dari 6 tahapan, yaitu (1) Beralih ke sifat pengalaman hidup, (2) Menjelajahi pengalaman seperti kita menjalaninya, (3) Merefleksikan tema penting, (4) Menggambarkan fenomena melalui tatacara menulis dan menulis ulang, (5) Mempertahankan hubungan yang kuat dengan fenomena, (6) Menyeimbangkan konteks penelitian dengan mempertimbangkan beberapa bagian dan keseluruhan. Hasil penelitian kemudian digolongkan pada 2 kategori, yaitu ketika serangan asma dan setelah serangan asma dan secara keseluruhan didapatkan 6 tema dan 5 sub tema, yaitu : (1) Bingung; (2) Pasrah dengan 2 sub tema, Menerima penyakit yang diderita anaknya; dan Menerima kemungkinan terburuk yang akan terjadi; (3) Takut kambuh; (4) Memberikan posisi yang nyaman untuk bernafas; (5) Mencari pertolongan tenaga kesehatan terdekat; (6) Pencegahan, dengan 3 sub tema, Mengadaptasikan anak dengan kegiatan sehari-hari; Memperhatikan gejala yang muncul; Penghindaran terhadap faktor risiko. Melalui model Adaptasi Roy, tema dan sub tema yang dihasilkan pada penelitian ini kemudian digolongkan ke dalam 4 mode adaptasi, mode fisiologis, mode konsep diri, mode fungsi peran dan mode fungsi interdependensi. Mode Fisiologis, Adaptasi melalui mode fisiologis direleksikan pada beberapa tema, yaitu : Memberikan posisi yang nyaman untuk bernafas, dan mencari pertolongan tenaga kesehatan terdekat. Dalam mode ini, pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan kesehatan, adalah kapasitas utama yang berfungsi sebagai sumber daya untuk sistem adaptif manusia. Mode Konsep Diri, Aplikasi pada mode konsep diri, telah direfleksikan dalam 2 tema, yaitu : Bingung dan Pasrah, yang mempunyai 2 sub tema yaitu Menerima penyakit yang diderita anaknya, dan Mencari pertolongan tenanga kesehatan terdekat. Mode Fungsi Peran, Pada mode fungsi peran, telah direfleksikan dalam tema Pencegahan, dengan 3 sub tema yang terbagi dalam tujuan khusus penelitian kedua dan ketiga. Yaitu : memperhatikan gejala-gejala yang mucul, mengadaptasikan anak dengan kegiatan sehari-hari, penghindaran terhadap faktor risiko. Mode Interdependensi, Mode interdependensi telah direfleksikan pada tema yang sama dengan tema pada mode fisiologis, yaitu : Memberikan posisi yang nyaman untuk bernafas, dan mencari pertolongan tenaga kesehatan terdekat. Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa model Adaptasi Roy, dapat diaplikasi secara komprehensif pada keluarga lain dengan penderita asma. Sehingga diharapkan dapat mempersingkat proses adaptasi atau bahkan dapat menurunkan kemungkinan terjadinya respon maladaptif. Serta diharapkan dari penelitian ini, tenaga kesehatan profesional dapat mengembangkan materi tentang asma melalui edukasi, advokasi sesuai dengan budaya setempat untuk tindakan preventive, educative dan rehabilitative. Dapat ditarik kesimpulan yang merupakan makna dari semua tema dan sub tema yang telah ditemukan yaitu : PROSES DARI PENGALAMAN MENUJU ADAPTASI.