Pengaruh Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Bidan terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Rawat Inap Kebupaten Pasuruan
Main Author: | Putri, Rismaina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158560/ |
Daftar Isi:
- Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu proses alami dimana segera setelah lahir bayi akan mulai menyusu sendiri dengan dibiarkan merangkak dan mendapatkan kontak kulit hingga satu (1) jam setelah lahir. Inisiasi Menyusu Dini mampu menurunkan angka kematian bayi baru lahir karena ASI yang didapatkan bayi terdapat kolostrum yang mengandung zat-zat yang membantu meningkatkan imunitas bayi. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan ibu dan bayi dapat menjadi faktor pendukung namun juga menjadi penghambat keberhasilan program IMD. Pelaksanaan IMD oleh bidan dipengaruhi faktor intrinsik dan ekstrinsik bidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor intrinsik yang meliputi karakteristik bidan (umur, pendidikan dan masa kerja), pengetahuan, sikap dan motivasi serta faktor ekstrinsik bidan meliputi pelatihan, beban kerja dan imbalan terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2013. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 40 bidan yang diambil bedasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Setiap subjek akan diobservasi dengan lembar observasi saat melaksanakan IMD kemudian mengisi kuisioner untuk mengukur faktor intrinsik bidan yaitu karakteristik bidan (umur, pendidikan, masa kerja), pengetahuan, sikap dan motivasi serta faktor ekstrinsik bidan yang meliputi pelatihan, beban kerja dan imbalan. Analisis hasil penelitian menggunakan uji analisis jalur (path analysis). Berdasarkan data diperoleh 47,5% bidan berusia 31 – 40 tahun. Tingkat pendidikan mayoritas Diploma III Kebidanan (D3) yaitu 85%, dan sebagian besar (57,5%) memiliki masa kerja ≤ 10 tahun. Dari segi pengetahuan seluruhnya berpengetahuan baik (100%). Sebagian besar bidan memiliki sikap mendukung pelaksanaan IMD (55%), dan dari motivasi didapatkan sebagian besar bidan memiliki motivasi yang kurang terhadap IMD (62,5%), sebagian besar pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan IMD (65%), beban kerja yang terdiri dari jumlah lama kerja bidan dan jumlah persalinan yang ditangani per minggu diketahui hampir seluruhnya bekerja tidak efektif per minggu (80%) dan 55% menangani rata-rata ibu bersalin per minggu (≤2 orang). Dari segi imbalan sebagian besar (70%) memliki imbalan yang kurang. Pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) dilakukan melalui observasi, hasil menunjukkan 70% dari total responden memiliki skor 91 - 100. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik bidan berpengaruh terhadap pelaksanaan IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan (2) Masa kerja memiliki pengaruh terbesar terhadap baik tidaknya pengetahuan bidan mengenai IMD di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan, diikuti faktor umur, pendidikan dan yang terkecil adalah faktor pelatihan. (3) Sikap bidan Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Pasuruan paling besar dipengaruhi oleh faktor umur diikuti pendidikan, masa kerja dan pengetahuan, sedangkan pengaruh terkecil didapatkan oleh faktor pelatihan (4) Karakteristik bidan (umur, pendidikan, masa kerja) berpengaruh signifikan terhadap beban kerja bidan di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasuruan. Pendidikan berpengaruh besar terhadap beban kerja yaitu Σ persalinan/minggu sedangkan masa kerja berpengaruh kecil terhadap beban kerja dalam hal Σ jam kerja/minggu dibandingkan faktor yang lain. (5) Imbalan berpengaruh terhadap motivasi bidan mengenai IMD dan (6) Tinggi rendahnya pelaksanaan IMD di Puskesmas rawat Inap kabupaten Pasuruan paling besar dipengaruhi faktor umur bidan diikuti pelatihan, masa kerja, sikap mengenai IMD, pendidikan, beban kerja, dan motivasi, sedangkan imbalan memiliki pengaruh paling kecil.