Hubungan Keluhan Pendengaran dengan Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Instruktur Senam di Kota Malang

Main Author: Koentjoro, HanaListyani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158530/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) adalah gangguan pendengaran sensorineural yang dimulai pada frekuensi tinggi (3000-6000 Hz), yang berkembang secara perlahan-lahan akibat paparan bising dalam jangka waktu lama. Di Kota Malang terdapat lebih dari 30 sanggar senam dengan jumlah instruktur senam hanya sekitar 40 orang. Kebisingan pada hampir semua sanggar senam melebihi nilai ambang batas yang diperkenankan. Hal ini meningkatkan risiko GPAB pada instruktur senam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara GPAB dengan keluhan pendengaran, intensitas kebisingan, dan lama masa kerja instruktur senam di Kota Malang. Metode: Penelitian ini adalah studi observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan uji korelasi Spearman . Hasil: Pada Bulan September – Oktober 2011 telah dilakukan pemeriksaan audiometri pada 37 orang instruktur senam (34 orang perempuan, dan 3 orang laki-laki). Tidak didapatkan sampel pada penelitian ini karena tidak ada yang memenuhi kriteria inklusi. Kesimpulan: Di antara 37 orang instruktur senam tidak ditemukan GPAB meskipun mereka terpapar kebisingan melebihi batas pajanan bising yang diperkenankan sesuai keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.13/MEN/X/2011. Tidak ditemukannya GPAB pada instruktur senam diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jeda paparan bising, frekuensi kebisingan, mekanisme proteksi individual tubuh terhadap kebisingan, faktor psikologis dan faktor genetik.