Pengaruh Tindakan Fakoemulsifikasi Dan Modifikasi Opposite Clear Corneal Incision (Occi) Terhadap Perubahan Astigmat Kornea Pada Pasien Katarak Dengan Astigmat Pre-Operasi
Main Author: | Rachmawati, NikenNuringsih |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158524/ |
Daftar Isi:
- Tujuan : Untuk mengetahui besar astigmat kornea pre dan post operasi katarak serta mengetahui hubungan antara besar astigmat kornea pre operasi dengan perubahan astigmat kornea atau SIA (surgically induced astigmatism) post operasi. Metode : Desain penelitian adalah pre-post study, sampel pasien katarak dengan astigmat kornea pre-operasi yang menjalani operasi fakoemulsifikasi kombinasi modifikasi OCCI. Kriteria inklusi adalah pasien katarak Buratto ≤ III, usia minimal 40 tahun, astigmat pre-operasi ≥ 1.25 – 4.00 D, meridian steep 45- 135, pasien tidak bersedia di tanam Toric IOL, tidak ada riwayat operasi mata dan tidak ada riwayat glaucoma, uveitis, pterygium, distrofi kornea, sikatriks kornea dan keratokonus. Hasil : Total ada 13 sampel yang dianalisa pada penelitian ini. Nilai signifikansi antara astigmat kornea pre dan post operasi 0.000 (p 0,05), dimana rerata astigmat kornea pre-op (mean=1.41 D) lebih tinggi daripada rerata astigmat kornea post-op (mean=0.75 D). Uji Spearman menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara astigmat pre op dengan SIA, dimana r=-0.302 p=0.315 (p0.05). Kesimpulan : Ada perbedaan signifikan antara astigmat kornea pre dan post operasi dan bahwa besar SIA tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya astigmat kornea pre operasi. Kata kunci : katarak dan astigmat, fakoemulsifikasi, opposite clear corneal incision, surgically induced astigmatism