Kadar serum IL-4, IL-17 dan respon klinis pada penderita Tuberkulosis paru sebelum dan sesudah 2 dan 6 bulan terapi obat anti tuberculosis

Main Author: Rianto, Darma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158486/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Tuberkulosis paru merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan salah satu penyebab utama kematian di dunia dengan perkiraan kematian 1,4 juta pada tahun 2010. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar serum IL-4 dan IL-17 terkait perubahan respon klinis pada pasien TB paru aktif. Penelitian ini merupakan bagian dari Studi Prospektif : Kadar IL-10 dan IL-17 plasma selama terapi obat anti tuberkulosis. Metoda : Penelitian menggunakan metoda observational cohort prospective dengan sampel 22 pasien TB paru BTA positif baru di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang, Indonesia. Hasil pengukuran kadar IL-4, IL-17 dan respon klinis dalam bentuk konversi sputum, LED, IMT diambil sebelum dan setelah 2 dan 6 bulan terapi OAT . Hasil. Rerata penurunan IL-4 sebesar 39,73 pg/ml (95% Cl: -58,36±-21,09 ) dan IL-17 sebesar -54,20 pq/ml (95% CI: -102,22 ± -6,19 ). IMT meningkat dengan rerata 3,18 kg/m2 (95% CI: 2,11± 4,25). Rerata penurunan LED 28,22 ± 15,71 (95%CI: 21,26 – 35,19). Tidak ada korelasi antara kadar IL-4 (r=0,036; p=0.873) dan IL 17 (r=0.129; p= 0.567) dengan IMT dan LED. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, penurunan kadar IL-4, IL-17, LED, sputum konversi dan peningkatan IMT menujukkan keberhasilan terapi. Kadar IL- 4 dan IL-17 menurun tetapi tidak ada korelasi dengan perbaikan respon klinis. Kata Kunci : Tuberkulosis,IL-4,IL-17, sputum konversi, LED, IMT.