Hubungan antara Homosistein, Asam Folat, Vitamin B6, dan B12 dengan Aktivitas Osteoklas dan Osteoblas pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik

Main Author: Sari, TitaLuthfia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158415/
Daftar Isi:
  • Tujuan: Osteoporosis merupakan salah satu komplikasi jangka panjang dari Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Beberapa penelitian melaporkan bahwa terjadi peningkatan kadar homositein pada pasien LES yang berkaitan dengan penurunan densitas masa tulang. Rendahnya kadar asam folat, vitamin B6, dan B12 disebutkan menjadi penyebab kondisi hiperhomosisteinemia karena ketiganya berperan penting dalam metabolisme homosistein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara homosistein, asam folat, vitamin B6, B12 dengan aktivitas osteoklas dan osteoblas pada pasien LES. Subyek dan Metode: Tiga puluh sembilan pasien wanita yang memenuhi kriteria diagnosis SLE berdasarkan American College of Rheumatology 1997 dan dua belas wanita sehat sebagai kelompok kontrol menjadi sampel dalam penelitian ini. Sebanyak 5 cc darah vena yang telah diambil selanjutnya dilakukan pemisahan serum dengan sentrifugasi pada 3000 rpm selama 5 menit. Berbagai parameter seperti homosistein, asam folat, vitamin B6, B12, CTx dan osteoclacin diukur kadarnya di dalam serum dengan metode ELISA. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa kadar homosistein secara signifikan lebih tinggi pada kelompok LES dibandingkan kontrol (p= 0,010). Pasien LES juga memiliki kadar CTx dan osteocalcin yang lebih tinggi signifikan (p= 0,000 dan p= 0,002) dibandingkan dengan kontrol. Namun kadar asam folat, vitamin B6, dan B12 tidak berbeda secara statistik antara kelompok LES dan kontrol. Tingginya kadar homosistein pada pasien LES secara signifikan berhubungan dengan peningkatan kadar CTx (p= 0,000, r= 0,943) dan penurunan kadar osteocalcin (p= 0,000, r= -0.804). Sebaliknya, kadar asam folat memiliki korelasi yang signifikan dengan penurunan kadar CTx (p= 0,001, r= -0,504) dan peningkatan kadar osteocalcin (p= 0,003, r= 0,466). Tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar vitamin B6 dan B12 dengan CTx dan osteocalcin. Peningkatan kadar homosistein pasien LES berhubungan dengan rendahnya kadar asam folat (p = 0,000, r = -0.601) namun tidak dengan vitamin B6 dan B12. Kesimpulan: Resiko osteoporosis pada pasien LES tampaknya berhubungan dengan kadar homosistein dan asam folat yang mempengaruhi aktivitas osteoklas dan osteoblas.