Hubungan Kadar IL-10 Serum dengan Kadar Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin Urin dan Kadar Rasio Protein Kreatinin Urin/PCR pada Pasien Nefritis Lupus
Main Author: | Palupi, DidinRetnoEndah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158408/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Salah satu manifestasi serius dan sering LES adalah terjadinya nefritis lupus (NL). Patogenesis NL hingga saat ini masih belum jelas. Terjadinya inflamasi di glomerulus telah dikaitkan dengan tingginya kadar autoantibodi dan interaksi berbagai sitokin, salah satunya adalah interleukin 10 (IL-10). Petanda dari terjadinya keradangan di ginjal adalah meningkatnya kadar Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin (NGAL) urin dan rasio protein kreatinin urin (PCR). Tujuan : Mengetahui hubungan interleukin 10 serum dengan NGAL urin dan dengan PCR pada pasien NL di RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Diteliti empat puluh lima pasien NL. Diagnosis NL didasarkan histopatologi menurut kriteria WHO. Pemeriksaan kadar IL-10 serum dan NGAL urin diperiksa dengan metode ELISA sedangkan PCR diperiksa dengan autoanalizer COBAS 6000. Hubungan kadar IL-10 serum dengan kadar NGAL dan PCR dianalisis dengan uji pearson. Signifikansi statistik ditentukan bila p 0,05. Hasil: Sebagian besar pasien berjenis kelamin perempuan 43 pasien (95.6%) Rerata umur pasien NL adalah 28,8 tahun, dengan rata-rata lama sakit NL 1,99 tahun. Sebanyak 14 pasien NL menderita hipertensi (31,1%). Terdapat 32 pasien yang menderita anemia (71,1%) . 41 pasien menggunakan steroid (97,8%). Rerata skor renal SLEDAI adalah 6,49. Dari hasil biopsi didapatkan 37 pasien tergolong NL berat dan 10 orang tergolong NL ringan. Tidak didapatkan hubungan kadar IL-10 serum dangan kadar NGAL (r= -0,036, p=0,815) dan PCR (r=-0,078, p=0,078). Kesimpulan: Tidak didapatkan hubungan kadar IL-10 serum dangan kadar NGAL dan PCR. Peningkatan kadar IL-10 serum tidak diikuti peningkatkan kadar NGAL urin dan PCR.