Pengaruh Diet Isokalorik Mixed Meal Dengan Sumber Karbohidrat Berbeda Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah, Kadar Insulin Dan Kadar Trigliserida Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Main Author: Wirawan, MSatriyo
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158372/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang. Resistensi insulin akan berkembang menjadi diabetes mellitus tipe 2 apabila respon insulin tidak adekuat dan menjadi sindroma resistensi insulin apabila terjadi hiperinsulinemia terkompensasi. Kedua hal tersebut menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Resistensi insulin disertai karakteristik dislipidemia berupa rendahnya HDL, peningkatan LDL dan peningkatan trigliserida postprandial. Insulinemia postprandial dengan kadar tinggi apalagi dalam jangka waktu lama berkontribusi terhadap perkembangan resistensi insulin dan penyakit-penyakit yang lain. Hiperglikemia post prandial merupakan faktor resiko independen terjadinya aterosklerosis. Karbohidrat merupakan faktor penentu utama terhadap kadar glukosa darah post prandial. Tujuan. Mengetahui hubungan perubahan kadar glukosa darah post prandial dengan perubahan kadar insulin dan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang diberikan diet isokalorik mixed meal beras putih, beras merah, jagung, dan kentang. Metode. Penelitian ini merupakan quasi experimental pre and post test dengan pengambilan sampel menggunakan metode Consecutive Sampling. Sampel yang diambil adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang dan memenuhi kriteria inklusi. Setiap sampel penelitian mendapatkan perlakuan 4 jenis diet isokalorik mixed meal dengan sumber karbohidrat yang berbeda. Hasil. Didapatkan 9 penderita diabetes mellitus tipe 2 terdiri dari 5 orang laki-laki dan 4 orang wanita dengan rata-rata usia 54,11 tahun dan lama menderita diabetes rata-rata 9 tahun. Rata-rata perubahan kadar glukosa darah untuk beras putih 73,78±4,6%, kentang 42,88±14,1%, jagung 29,28±1,5% dan beras merah 29,22±5,5%. Uji ANOVA didapatkan perbedaan kadar glukosa darah yang bermakna terdapat antara jenis diet beras putih dengan diet beras merah (p=0,025). Rata-rata perubahan kadar Insulin untuk kentang 28,3±4,7%, beras putih 22,6±6,2%. beras merah 17,2±5,5%, dan jagung 11,5±0,4%. Rata-rata perubahan kadar Trigliserida untuk jagung 15,7±0,5%, kentang 12,2±1,3%, beras merah 9,9±4,9% dan beras putih -6,8±0,5%, , dan. Uji korelasi Pearson didapatkan hubungan tidak bermakna antara kadar glukosa darah dengan kadar insulin (p=0,679; r=0,071), dan hubungan tidak bermakna antara kadar glukosa darah dengan kadar trigliserida (p=0,462; r=0,126) Kesimpulan. Didapatkan peningkatan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 setelah diet isokalorik mixed meal beras putih, beras merah, jagung dan kentang. Tidak didapatkan peningkatan kadar insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 setelah diet isokalorik mixed meal beras putih, beras merah, jagung dan kentang. Tidak didapatkan peningkatan kadar trigliserida pada penderita diabetes mellitus tipe 2 setelah diet isokalorik mixed meal beras putih, beras merah, jagung dan kentang.