Pengaruh Pemberian L. rhamnosus dan L. acidophilus terhadap Ekspresi Sitokin Th1, Th2, Treg dan Th17 pada Darah Mencit yang Terpapar Lipopolisakarida E. coli
Main Author: | Proborini, Astri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158334/ |
Daftar Isi:
- Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare masih menjadi beban ekonomi yang tinggi di sektor kesehatan karena rata-rata sekitar 30% dari jumlah tempat tidur di rumah sakit ditempati oleh bayi dan anak yang menderita diare. Penyebab diare umumnya adalah golongan virus, bakteri dan parasit. Di negara berkembang kuman patogen penyebab penting diare akut pada anak yaitu Rotavirus, Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella dan Campylobacter jejuni. Manifestasi klinis yang disebabkan oleh strain tertentu E. coli tergantung pada distribusi dan ekspresi faktor virulensi E. coli yang meliputi adhesin, invasin, toksin (termasuk lipopolisakarida) dan kemampuannya bertahan dari sistem pertahanan tubuh host. P e mberian obat -obatan golongan anti diare menunjukkan tidak adanya perbedaan lama kesembuhan yang bermakna terhadap diare. Tindakan rehidrasi masih menjadi pilihan terapi yang tepat. Selain rehidrasi, pemberian probiotik ternyata memiliki peran yang cukup potensial. Probiotik yang digunakan pada umumnya merupakan golongan Lactic acid producing bacteria (LAB), diketahui dapat memodulasi respon imun baik spesifik maupun non spesifik. Probiotik dapat memberikan efek pro dan anti inflamasi, serta mengubah titik tangkap beberapa sitokin yang dihasilkan CD4 + T helper (Th), baik sel Th1 maupun Th2, dan menimbulkan mekanisme down-regulation pada mediator inflamasi. Salah satu mekanisme penting dari sistem imun adalah konsep keseimbangan sitokin yang dihasilkan Th1, Th2, T regulator dan Th17, karena ketidakseimbangan akan menimbulkan kondisi patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian L. rhamnosus dan L. acidophilus terhadap ekspresi sitokin Th1, Th2, Tregulator, Th17 pada sistem imun adaptif sistemik mencit yang terpapar oleh LPS E. coli. Metode penelitian ini adalah dengan desain post test-only control group . Sebanyak 32 ekor mencit BALB/c jantan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, LPS (mendapat LPS per sonde pada hari pertama), probiotik (mendapat probiotik per sonde selama 7 hari), LPS-Probiotk (mendapat LPS per sonde pada hari pertama, dilanjutkan probiotik per sonde selama 7 hari berikutnya). Pada hari ke-9 semua mencit dinekropsi dan dilakukan preparasi darah. Sel penghasil sitokin Th1 (IL-2, IFN-γ), Th2 (IL-4, IL-5), Treg (IL-10, TGF-β) dan Th17 (IL-17, IL-23) diperiksa dengan flowcytometri . Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian probiotik L. rhamnosus dan L. acidophilus tidak berpengaruh terhadap ekspresi sitokin yang diproduksi oleh sel Th1, Th2, T regulator dan Th17 pada kelompok LPS-Probiotik, kelompok LPS dan kelompok Probiotik. Dari sudut pandang keseimbangan respon imun, sitokin-sitokin pada seluruh kelompok penelitian ternyata dalam kondisi seimbang.