Hubungan antara Kadar Vitamin D dengan Tingkat Kontrol, Fungsi Paru, Kadar Interleukin-10 dan Interleukin-17 pada Penderita Asma Bronkial Persisten

Main Author: Lestari, Rina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158312/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Defisiensi vitamin D dihipotesiskan berperan dalam peningkatan insiden asma. Peran vitamin D pada asma sebagai imunomodulator, bekerja pada sel dendritik dan sel T mempromosikan Treg dalam mensekresi IL-10. Saat ini penelitian mengenai vitamin D dan asma belum banyak diteliti pada subjek dewasa dan belum diteliti di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara kadar plasma vitamin D dengan tingkat kontrol, fungsi paru, kadar plasma IL-10 dan IL-17 pada penderita asma bronkial persisten. Metode: Pada studi cross sectional ini, 38 penderita asma bronkial persisten di Poliklinik Paru, RSU dr. Saiful Anwar Malang diukur kadar plasma vitamin D, tingkat kontrol asma (skor ACT), fungsi paru (VEP1), kadar plasma IL-10 dan IL-17. Pengukuran kadar vitamin D, IL-10 dan IL-17 dengan metode ELISA. Hasil: Rerata kadar plasma vitamin D adalah 15,87 ± 3,31 nmol/L. Seluruh pasien (100%) mengalami defisiensi vitamin D. Kadar plasma vitamin D tidak berhubungan signifikan dengan tingkat kontrol asma (p = 0,560) dan fungsi paru (p = 0,845). Kadar plasma vitamin D berhubungan negatif secara bermakna terhadap kadar IL-10 (r = -0,339, p = 0,039) dan IL-17 (r = -0,328, p = 0,045). Kesimpulan: Kadar vitamin D berhubungan negatif dengan kadar IL-10 dan IL17. Kadar vitamin D tidak berhubungan dengan tingkat kontrol asma dan fungsi paru.