Hubungan Kadar Reseptor Vitamin D Lekosit Darah Tepi terhadap Derajat Rinitis Alergi

Main Author: Hapsari, Nurul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158305/
Daftar Isi:
  • diperantarai oleh imunoglobulin E, terjadi setelah paparan alergen spesifik. Penyakit ini sering berhubungan dengan banyak komorbid dan berdampak pada kualitas hidup. Rendahnya kadar vitamin D dan reseptor vitamin D diduga berperan terhadap peningkatan insiden penyakit alergi. Dalam proses alergi vitamin D berperan menghambat diferensiasi dan maturasi sel dendrit, juga meningkatkan apoptosis sel dendrit. Selain itu vitamin D juga menekan proliferasi sel T dan sel B sehingga degranulasi sel mast menjadi terhambat. Semua proses tersebut pada akhirnya akan menghambat aktivasi eosinofil, karena sitokin yang berperan pada eosinofil juga terhambat, hal ini menyebabkan keluhan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar reseptor vitamin D terhadap derajat rinitis alergi. Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional ini melibatkan 37 orang penderita rinitis alergi. Kadar reseptor vitamin D diperiksa dari lekosit darah tepi. Uji Oneway-Anova antara kadar reseptor vitamin D lekosit darah tepi dengan derajat rinitis alergi didapatkan p0.05. Uji korelasi Pearson kadar reseptor vitamin D terhadap derajat rinitis alergi didapatkan p0.05. Kesimpulan dari penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara kadar reseptor vitamin D lekosit darah tepi terhadap derajat rinitis alergi. Secara umum didapatkan adanya kecenderungan semakin berat derajat rinitis alergi, maka kadar reseptor vitamin D semakin meningkat. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan kadar vitamin D dengan reseptor vitamin D terhadap derajat rinitis alergi.