Hubungan kadar 25-hidroksivitamin D [25(OH)D] serum terhadap jumlah eosinofil mukosa hidung dan derajat rinitis alergi
Main Author: | Hanik, SitiUmi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158298/ |
Daftar Isi:
- Rinitis alergi merupakan kelainan simptomatis dari hidung yang dipicu oleh inflamasi yang diperantarai oleh Imunoglobulin E, terjadi setelah paparan alergen. Penyakit ini sering berhubungan dengan banyak komorbid dan berdampak pada kualitas hidup. Rendahnya kadar vitamin D diduga berperan terhadap peningkatan insiden penyakit alergi. Dalam proses alergi vitamin D berperan menghambat diferensiasi dan maturasi sel dendrit, juga meningkatkan apoptosis sel dendrit. Selain itu vitamin D juga berperan menekan proliferasi sel T dan sel B sehingga degranulasi sel mast menjadi terhambat. Semua proses tersebut pada akhirnya akan menghambat aktivasi eosinofil, karena sitokin yang berperan pada eosinofil juga terhambat, hal ini menyebabkan keluhan alergi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar vitamin D dengan jumlah eosinofil mukosa hidung dan derajat rinitis alergi. Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional ini melibatkan 24 orang penderita rinitis alergi. 25(OH)D diperiksa dari serum dan eosinofil dihitung dari kerokan mukosa hidung. Uji korelasi Pearson kadar 25(OH)D serum dengan eosinofil mukosa hidung didapatkan p 0,05. Uji oneway ANOVA antara kadar 25(OH)D serum dengan derajat rinitis alergi didapatkan p 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan kadar 25(OH)D serum pada penderita rinitis alergi lebih rendah dibandingkan dengan kadar normal, namun tidak didapatkan hubungan bermakna antara kadar 25(OH)D serum dengan jumlah eosinofil mukosa hidung dan derajat rinitis alergi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan vitamin D dengan reseptor vitamin D dan sitokin lain yang berperan pada rinitis alergi.