Faktor yang Berperan sebagai Prediktor Mortalitas pada Pasien Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) selama Hospitalisasi di RSUD dr. Soedono Madiun

Main Author: Widyarani, Linda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158282/
Daftar Isi:
  • Angka mortalitas NSTEMI telah mengalami pergeseran trend yaitu sama bahkan lebih tinggi dibandingkan STEMI. Angka mortalitas NSTEMI di negara berkembang sudah mencapai dua kali lebih tinggi yaitu 18,1% dibandingkan STEMI yang hanya 8,7%. Angka mortalitas NSTEMI di Asia Tenggara sudah mencapai 13% sedangkan STEMI hanya 9,6%. Salah satu faktor yang berperan sebagai prediktor mortalitas pada pasien NSTEMI adalah interval kedatangan. Pasien NSTEMI dengan interval kedatangan 2 jam post serangan nyeri dada berisiko mengalami mortalitas tiga kali lebih tinggi selama hospitalisasi (Pitsavos et al., 2006). Fakta yang terjadi bahwa 78% pasien NSTEMI mempunyai interval kedatangan 2 jam post serangan nyeri dada. Penyebab lamanya interval kedatangan pada pasien NSTEMI adalah upaya self-medication dan pola pencarian pengobatan yang dilakukan pasien. Pasien NSTEMI disertai aritmia juga berisiko sepuluh kali lebih tinggi mengalami mortalitas selama hospitalisasi. Jenis aritmia yaitu AV blok total merupakan penyebab tersering mortalitas pada pasien NSTEMI selama hospitalisasi. Fakta yang terjadi di RSUD dr. Soedono Madiun bahwa pada tahun 2012, angka mortalitas NSTEMI mencapai 17% dan pada tahun 2013 meningkat mencapai 21% sedangkan angka mortalitas STEMI mengalami penurunan, yaitu 25% pada tahun 2012 dan menurun menjadi 20% pada tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berperan sebagai prediktor kematian pada pasien NSTEMI selama hospitalisasi sehingga prediktor tersebut dapat dikembangkan di RSUD dr. Soedono Madiun yang bermanfaat bagi manajerial rumah sakit dan juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dengan desain penelitian prospektif longitudinal. Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soedono Madiun. RSUD dr. Soeodono Madiun merupakan pusat rujukan wilayah barat dan selatan provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2014. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang, jumlah responden yang hidup adalah 35 orang dan jumlah responden yang mati adalah 15 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling . Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis multivariat dengan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata waktu kedatangan pasien adalah 7,89±6,44 jam. Penyebab lamanya interval kedatangan pasien di IGD RSUD dr. Soedono Madiun adalah upaya self-medication (0,000) dan pola pencarian pengobatan (0,002). Berdasarkan analisis bivariat uji t tidak berpasangan, interval kedatangan terbukti berhubungan dengan mortalitas pasien NSTEMI selama hospitalisasi (0,001). Berdasarkan analisis multivariat regresi logistik, faktor yang terbukti kuat berhubungan dengan mortalitas pasien NSTEMI selama hospitalisasi adalah tekanan darah sistolik ≤ 90 mmHg (p = 0,023, RR = 7,596, α = 0,05) dan adanya aritmia (p = 0,047, RR = 6,866, α = 0,05). Aritmia yang paling sering menyebabkan mortalitas adalah AV blok total. Pada analisis multivariat regresi logistik, interval kedatangan tidak terbukti kuat berperan sebagai prediktor mortalitas pada pasien NSTEMI selama hospitalisasi. Berdasarkan analisis ANCOVA menunjukkan bahwa interval kedatangan berpengaruh terhadap tekanan darah sistolik (p = 0,015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interval kedatangan tidak berpengaruh langsung pada mortalitas pasien NSTEMI selama hospitalisasi namun berpengaruh langsung pada tekanan daran sistolik pasien. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang berperan paling kuat sebagai prediktor mortalitas pada pasien NSTEMI selama hospitalisasi adalah kadar GDS ≥ 200 mg/dl.