Pengalaman Perawat Instalasi Gawat Darurat dalam Merawat Pasien Percobaan Bunuh Diri di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
Main Author: | Wulandari, IkaSubekti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158241/ |
Daftar Isi:
- Percobaan bunuh diri membutuhkan pelayanan yang komprehensif, holistik dan paripurna dikarenakan pasien percobaan bunuh diri memiliki karakteristik yang berbeda. Tindakan perawat IGD dalam menangani pasien percobaan bunuh diri sering disertai perasaan dilema sendiri. Perawat sering merasa frustasi, antipati, tidak berdaya, dihadapkan pada dilema dan mengeluarkan emosi negatif karena pasien percobaan bunuh diri cenderung sensitif dan memiliki konsep diri negatif. Beban kerja IGD yang tinggi disertai anggapan mengenai rumah sakit umum lebih berfokus pada masalah fisik membentuk stigma bahwa percobaan bunuh diri lebih tepat dirawat di rumah sakit khusus jiwa dibandingkan di rumah sakit umum . Perawatan pasien percobaan bunuh diri sangat beresiko terhadap keselamatan perawat, pasien lain maupun pasien sendiri. Kondisi ini bisa saja membuat perawat stres dan merasakan dilema karena menghadapi kondisi yang sulit disamping menangani aspek fisik juga harus berfokus pada aspek psikososial. Kondisi tersebut akan memunculkan perasaan tertentu saat memberikan perawatan pada pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman perawat IGD dalam merawat pasien percobaan bunuh diri di Rmah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretif. Partisipan dipilih dengan purposive sampling yang melibatkan lima perawat IGD Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan data dilakukan dengan tehnik indepth interview semistructure , wawancara dilakukan selama 30 sampai 50 menit. Hasil wawancara dianalisis berdasarkan tahapan Miles dan Huberman, melalui tiga tahap dalam memahami serta menginterpretasikan data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan didapatkan tema-tema yang membentuk sebuah interaksi dan dapat menggambarkan makna pengalaman perawat dalam merawat pasien percobaan bunuh diri. Penelitian ini menghasilkan 14 tema meliputi komponen pengkajian, metode pengkajian, keterbatasan pengkajian, respon emosional perawat , sumber perumusan diagnosa, prioritas diagnosa, tipe rencana intervensi, dasar perumusan intervensi, tipe implementasi, kendala implementasi, dasar analisis kesimpulan, tipe evaluasi, sensasional dan pengharapan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengalaman perawat IGD dalam merawat pasien percobaan bunuh diri menggunakan lima tahapan proses keperawatan yaitu pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, penyusunan rencana intervensi, implementasi dan evaluasi tindakan. Proses keperawatan belum sepenuhnya dilakukan secara komprehensif terkait masalah fisik dan psikologis. Respon emosional perawat ketika berhadapan dengan pasien percobaan bunuh diri adalah takut karena respon pasien yang tidak kooperatif, akan tetapi perasaan tersebut akan berubah menjadi perasaan termotivasi karena rasa kemanusiaan, keinginan beribadah dan tuntutan profesi. Di sisi lain perawat juga memiliki harapan untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien dan membutuhkan apresiasi yang baik terhadap jerih payah perawat. Permasalahan yang dihadapi adalah mengenai pengembangan kualitas sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang kurang memadai. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen kegawatdaruratan pada kasus percobaan bunuh diri belum dilakukan secara komprehensif dengan melihat manusia secara holistik. Pihak rumah sakit sebaiknya melakukan upaya untuk meningkatkan sarana prasarana dan kualitas sumberdaya manusia dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang spesifik mengenai manajemen kasus gawat darurat yang disertai gangguan psikologis, melengkapi penyediaan sarana prasarana ruangan dan SOP yang didesain khusus untuk pasien percobaan bunuh diri, menggunakan hasil penelitian sebagai evidence based practice dalam mengembangkan kualiitas layanan kepada pasien dan memberikan apresiasi yang baik kepada perawat IGD atas usaha maksimal dalam memberikan pelayanan sebagai upaya meningkatkan motivasi kerja perawat .