Studi Fenomenologi Pengalaman Keluarga Dalam Mendampingi Pasien Saat Proses Resusitasi Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Saiful Anwar Malang

Main Author: Pae, Kristina
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158231/
Daftar Isi:
  • Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pelayanan awal disebuah rumah sakit. Perawat yang bekerja di IGD membutuhkan kecekatan, keterampilan dan kesiapsiagaan setiap saat. Kriteria pasien di IGD mengharuskan perawat memiliki kompetensi asuhan keperawatan yang rentangnya sangat luas. Kompetensi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Kompetensi perawat berhubungan dengan kemampuan bekerja, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi pencapaian kinerja perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kompetensi perawat gawat darurat dengan kinerja perawat di IGD RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dan RSUD Sampang. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hasil korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara kompetensi perawat gawat darurat berdasarkan fungsi diagnostik (p value=0,014), pemberian intervensi terapeutik (p value=0,020) dan pengorganisasian peran kerja (p value=0,005) dengan kinerja perawat. Kompetensi perawat gawat darurat yang tidak berhubungan dengan kinerja perawat adalah manajemen efektif (p value=0,890) dan peran penolong (p value=0,056). Hasil korelasi variabel confounding menunjukkan bahwa ada hubungan antara kompensasi (p value=0,044) dan lingkungan kerja (p value=0,037) dengan kinerja perawat. Berdasarkan analisis regresi linear berganda dengan metode backward menunjukkan kompetensi yang paling dominan mempengaruhi kinerja perawat adalah pemberian intervensi terapeutik dan pengorganisasian peran kerja (52,4%). Variabel confounding yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat adalah lingkungan kerja (14,7%). Perawat yang sering melakukan keterampilan pada kompetensi perawat gawat darurat akan semakin kompeten dalam melakukan tindakan keperawatan pada pasien, sehingga kinerja yang dihasilkan semakin baik.