Bioaktivitas Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) pada Sel-Sel Hematopoietik Mencit (Mus musculus) sebagai Tindakan Preventif terhadap Infeksi Staphylococcus aureus

Main Author: Faroka, Dia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158203/
Daftar Isi:
  • S. aureus merupakan bakteri gram positif, bersifat patogen yang menginfeksi kulit, saluran pencernaan dan hidung. Di rumah sakit, S. aureus dapat meningkatkan infeksi nosokomial sebesar 21.7%. Bakteri ini menyebabkan penyakit toxic shock syndrome , endokartitis, osteomyelitis, pneumonia, sepsis, serta penyakit meningitis. Toxin S. aureus mampu meningkatkan prolifersi sel T secara besar-besaran dan menyebabkan tidak terkontrolnya pelepasan sitokin proinflamasi. Resistensi S. aureus terhadap methisilin dan vancomysin, mendorong masyarakat untuk mencari obat yang berasal dari bahan alam, yaitu tanaman obat tradisional. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian terhadap bioaktivitas buah mengkudu sebagai langkah preventif terhadap infeksi S. aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas ekstrak air buah M. citrifolia terhadap jumlah relatif sel-sel hematopoietik yaitu sel T helper, B220, CD34, sel T memori, sel T naif, retikulosit, eritrosit matur, Gr-1, dan histologi paru-paru pada perlakuan infeksi dan non infeksi S. aureus . Pada penelitian ini, mencit dibagi menjadi 2 kelompok yaitu infeksi dan non infeksi. Kedua kelompok tersebut diberi M. citrifolia selama 20 hari kemudian diinfeksi S. aureus sebanyak 1 x 10 9 sel setiap ekor. Pada penelitian ini diterapkan 3 dosis. M.citrifolia berturut-turut adalah 25, 100, dan 300 mg/kgBB. Pengamatan jumlah relatif sel-sel hematopoietik menggunakan flow cytometry dan dianalisis menggunakan ANOVA dengan progam SPSS 16 for windows dan dilanjutkan uji BNJ. Histologi paru-paru mencit diperiksa dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop Olympus BX51 yang terkoneksi dengan kamera digital Olympus DP20. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa, perlakuan non infeksi dan infeksi dosis M. citrifolia 300 mg/kgBB dapat menurunkan jumlah relatif sel T CD4+ dan retikulosit. Pada penelitian non infeksi, dosis 25 mg/kgBB dapat meningkatkan jumlah relatif B220. Pada perlakuan infeksi, dosis 100 mg/kgBB dapat meningkatkan retikulosit dan eritrosit matur. Peningkatan sel T naif, sel T memori, CD34, dan Gr-1 pada perlakuan infeksi tidak berbeda nyata pada ketiga dosis diatas. Untuk kelompok non infeksi ketiga ekstrak buah M. citrifolia tidak berpengaruh terhadap gambaran histologi. Pada perlakuan infeksi, dosis 25, 100, dan 300 mg/kg BB mampu mengurangi tanda-tanda inflamasi.