Pengaruh Pemberian Ekstrak Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Ketebalan Epitel Vagina Dan Derajat Keasaman Vagina (pH) Tikus Hipoestrogen
Main Author: | Yuliani, Ita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158183/ |
Daftar Isi:
- Pada menopause terjadi hipoestrogen yang menyebabkan banyak keluhan fisik. Keluhan fisik yang dialami oleh menopause akibat dari penipisan epitel vagina dan peningkatan derajat keasaman vagina (pH) adalah elastisitas vagina berkurang, vagina terasa kering (lubrikasi berkurang) dan ketidakseimbangan flora normal vagina yang memicu terjadinya urogenital tract infection yaitu bacterial vaginosis (BV) dan urinary tractinfections (UTI). Terapi Hormon Replacement rapi (HRT) estrogen digunakan untuk mengatasi keluhan tersebut, namun pada penggunaan jangka waktu lama, meningkatkan resiko kanker payudara dan kanker rahim. Sehingga perlu dicari alternatif lain sebagai penganti HRT yang memiliki efek tidak berbahaya yaitu fitoestrogen. Ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) adalah fitoestrogen yang mengandung genistein yang bersifat sebagai estrogenik sehingga diduga dapat meningkatkan ketebaan epitel vagina dan menurunkan pH vagina (asam). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) terhadap ketebalan epitel vagina dan pH vagina tikus hipoestrogen. Metode penelitian true experiment design jenis post test only control group. Sampel penelitian terdiri dari 28 tikus hipoestrogen dibagi secara random dalam 4 kelompok, terdiri dari kelompok kontrol tanpa pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata), kelompok pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) 0,5 mg/ kg BB, kelompok pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) 2,5 mg/ kg BB, kelompok pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) 5 mg/ kg BB. Pengukuran ketebalan epitel vagina menggunakan mikroskop Olympus BX51 dan software Olyvia sedangkan pengukuran pH vagina menggunakan alat ukur pH meter dan pH indikator. Analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) berpengaruh pada peningkatan ketebalan epitel vagina dan penurunan pH vagina secara signifikan (p 0,05) dibanding kelompok kontrol. Hasil uji lanjutan Post Hoc LSD didapatkan hasil ketebalan epitel vagina meningkat dengan pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 2,5 mg/ kg BB dan dosis 5 mg/ kg BB. Ketebalan epitel vagina tertinggi terdapat pada pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 5 mg/ kg BB. Derajat keasaman vagina (pH) mengunakan pH meter menurun dengan pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 0,5 mg/ kg BB, dosis 2,5 mg/ kg BB dan dosis 5 mg/ kg BB. Derajat keasaman vagina (pH) mengunakan pH meter terendah pencapaian yang paling baik terdapat pada pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 5 mg/ kg BB. Derajat keasaman vagina (pH) mengunakan pH indikator menurun dengan pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 2,5 mg/ kg BB dan dosis 5 mg/ kg BB. Derajat keasaman vagina (pH) mengunakan pH indikator terendah pencapaian yang paling baik terdapat pada pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 5 mg/ kg BB, namun tidak berbeda signifikan dengan pemberian ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dosis 2,5 mg/ kg BB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kacang tunggak (Vigna unguiculata) dapat meningkatkan ketebalan epitel vagina dan menurunkan pH vagina tikus hipoestrogen.