Efek Pemberian Ekstrak Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata) Terhadap Pekspresi Vegf Endotel, Ketebalan Intima-Media Dan Diameter Lumen Aorta Pada Tikus Hipoestrogen
Main Author: | Yulinda, Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158125/ |
Daftar Isi:
- Menopause merupakan keadaan fisiologis yang ditandai dengan rendahnya kadar estrogen dalam tubuh. Penurunan estrogen menyebabkan stres oksidatif sehingga meningkatkan radikal bebas yang selanjutnya akan diikuti kerusakan sel atau disfungsi endotel. Disfungsi endotel akan menstimulasi adhesi dan migrasi monosit (kolagen dan elastin) ke intima dan pada akhirnya akan membentuk plak yang apabila semakin lama akan mengganggu aliran darah akibat penyempitan pembuluh darah. Estrogen dalam tubuh berperan sebagai antioksidan khas yang mempengaruhi profil lipid dan menstimulasi produksi VEGF untuk angiogenesis. Pada proses angiogenesis perlu adanya keseimbangan antara faktor angiogenik dan faktor inhibitor angiogenik. VEGF merupakan faktor angiogenesis utama pada penyembuhan luka dan keadaan inflamasi kronis serta bertanggungjawab terhadap peningkatan permeabilitas vaskular, migrasi dan adhesi leukosit. Rendahnya faktor angiogenik dapat menghambat terjadinya regenerasi sel pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan penyakit a rosklerosis. Replacment estrogen terbukti dapat meningkatkan vasodilatasi endo lium-dependent pada binatang yang dioovorektomy dan wanita menopause. Namun pemberian Hormon Replacement rapy (HRT) meningkatkan insiden kanker payudara, kanker endometrium, tromboemboli dan stroke, maka perlu adanya alternatif pengganti estrogen. Fitoestrogen merupakan alternatif yang memungkinkan sebagai pengganti estrogen. Kacang tunggak (Vigna Unguiculata) merupakan salah satu fitoestrogen mengandung isoflavon genestein yang memiliki afinitas tinggi berikatan dengan reseptor estrogen sehingga mampu memberikan efek estrogenik dan sebagai antioksidan yang mampu menghambat peningkatan radikal bebas. Sehingga terjadi penyembuhan luka pada sel endotel dan menghambat terjadinya plak pada tikus hipoestrogen. Jenis penelitian ini menggunakan true eksperimetal design dengan rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design) dengan menggunakan post test only control group design dan pengujian hasil dilakukan setelah intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kacang tunggak (Vigna Unguiculata) berbagai dosis (0,5 mg/kgBB, 2,5 mg/kgBB dan 5 mg/kgBB) terhadap ekspresi VEGF, ketebalan intima-media dan diameter lumen aorta tikus hipoestrogen. terdiri dari 5 kelompok yaitu kelompok normal (kontrol negatif), kelompok oovorektomy (kontrol positif), oovorektomy dan ekstrak kacang tunggak dosis 0,5 mg/kgBB (perlakuan A), oovorektomy dan ekstrak kacang tunggak dosis 2,5 mg/kgBB (perlakuan B), oovorektomy dan ekstrak kacang tunggak dosis 5 mg/kgBB (perlakuan C). Ekstrak kacang tunggak diberikan 28 hari pasca oovorektomy selama 30 hari yang kemudian dilakukan pemeriksaan diameter lumen aorta, ketebalan intima-media dan ekspresi VEGF. Ekstrak kacang tunggak yang mengandung genestein sebagai antioksidan dan mempunyai efek estrogenik mampu meningkatkan ekspresi VEGF pada endotel, menurunkan ketebalan intima-media dan meningkatkan diameter lumen aorta. Ekspresi VEGF tertinggi didapatkan pada kelompok perlakuan dosis 5 mg/kgBB, ketebalan intima- media tertinggi didapatkan pada kelompok perlakuan dosis 5 mg/kgBB, dan diameter lumen aorta tertinggi juga didapatkan pada kelompok perlakuan dosis 5 mg/kgBB. Analisis data menggunakan uji one way Anova didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan signifikan pada pemberian ekstrak kacang tunggak terhadap ekspresi VEGF, ketebalan intima-media dan diameter lumen aorta dengan nilai p 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kacang tunggak yang mengandung genestein mampu befungsi sebagai antioksidan dan dapat memberikan efek estrogenik sehingga dapat meningkatkan ekspresi VEGF, menurunkan ketebalan intima-media dan meningkatkan diameter lumen aorta pada tikus yang mengalami hipoestrogen.