Pengaruh Ekstrak Juwet (Syzygium Cumini) Terhadap Kadar Mda Dan Kadar Mmp-2 Pada Kultur Huvecs Yang Dipapar Dengan Plasma Penderita Preeklampsia
Main Author: | Abimulyani, Yumi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158121/ |
Daftar Isi:
- Preeklampsia merupakan salah satu penyulit kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (≥ 140/90 mmHg), proteinuria ( 300 mg/24 jam) dan edema pada kehamilan 20 minggu. Kerusakan sel akibat stres oksidatif karena radikal bebas dapat diatasi oleh antioksidan yang diproduksi oleh tubuh dan antioksidan yang diperoleh secara eksogen yang terdapat didalam bahan pangan seperti vitamin C, E, karotenoid, dan polifenol. Buah juwet termasuk senyawa fenol dalam sub kelas flavonoid, dan memiliki pigmen warna ungu yang berasal dari antosianin. Ekstrak juwet mengandung komponen phenolic sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan pholipenolic compound. Efek antioksidan polifenol 10x lebih besar dari vitamin C dan 100x lebih besar dari vitamin E dan karoten. Jenis antosianin yang dilaporkan dalam buah juwet (Syzygium cumini) yang tumbuh di Indonesia, yaitu pelargonidin-3,5 diglukosida, sisianidin-3-ramnosil-glukosida- 5-gluosida dan pelargonidin-3-(p-kumaril-glukosida)-5-glukosida. Sementara itu terdapat perbedaan pada hasil identifikasi oleh Sari dkk (2009) terhadap kandungan antosianin dalam buah juwet (Syzygium cumini) yaitu delfinidin-3,5-diglukosida (41%), petunidin-3,5- diglukosida (28%), malvidin-3,5-diglukosida (26%), sianidin-3,5-diglukosida (4%) dan peonidin-3,5-diglukosida (1%). Antosianin berfungsi sebagai antioksidan dengan sejumlah cara: meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, penyumbang elektron untuk radikal bebas, dan menscavenger radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis ekstrak juwet (Syzygium cumini) terhadap kadar MDA & kadar MMP-2 pada kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia 2%. Penelitian dilakukan secara in vitro pada kultur HUVECs (Human Umbilical Vein Cells) dengan 5 kelompok yaitu kelompok kontrol (N) HUVECs tanpa perlakuan (K-), kelompok model HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia (Model preeklampsia) (K+), kelompok model + ekstrak juwet (Syzygium cumini) dosis 100 ppm (P1), kelompok model + ekstrak juwet (Syzygium cumini) dosis 200 ppm (P2), dan kelompok model + ekstrak juwet (Syzygium cumini) dosis 400 ppm (P3). Inkubasi pada setiap kelampok perlakuan dilakukan selama 16 jam, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar MDA dan kadar MMP-2. Hasil penelitian membuktikan pemberian ekstrak juwet (Syzygium cumini) dengan dosis 200 ppm, sudah mampu menurunkan kadar MDA secara signifikan. Pemberian ekstrak juwet (Syzygium cumini) dengan dosis 400 ppm mampu menurunkan peningkatan kadar MMP-2 secara signifikan.. Analisis hasil penelitian menggunakan Uji Anova dengan tingkat kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia 2% dan diberi ekstrak juwet (Syzygium cumini) pada kelompok perlakuan berbagai level dosis dapat mencegah peningkatan kadar MDA dengan nilai p = 0,007. Hasil uji LSD perbedaan rata-rata kadar MDA menunjukkan bahwa antara perbandingan kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif terdapat perbedaan yang signifikan, dan perbandingan antara kontrol positif dengan berbagai level dosis ekstrak juwet perlakuan I tidak berbeda signifikan, tetapi pada perbandingan kontrol positif dengan perlakuan 2 dan 3 terdapat perbedaan yang signifikan. Secara statitistik kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia 2% dan diberi ekstrak juwet (Syzygium cumini) pada masing-masing level perlakuan dapat mencegah peningkatan kadar MMP-2 yang dipapar plasma penderita preeklampsia 2% dengan nilai p = 0,00. Hasil uji LSD perbedaan rata-rata kadar MMP-2 menunjukkan bahwa antara perbandingan kelompok kontrol negatif dengan kontrol positif terdapat perbedaan yang signifikan, dan perbandingan antara kontrol positif dengan berbagai level dosis ekstrak juwet perlakuan 1 tidak berbeda signifikan, tetapi pada perbandingan kontrol positif dengan perlakuan 2I dan 3 terdapat perbedaan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian eksrak juwet (Syzygium cumini) dapat mencegah peningkatan kadar MDA dan kadar MMP-2 pada kultur HUVECs yang dipapar plasma penderita preeklampsia.