Mobilisasi Sel B dari Hematopoietic Stem Cell yang Diinduksi Fraksi Air Daun Polyscias Obtusa (BL) Harms pada Mencit Balb/C dengan Model Infeksi Salmonella typhi
Main Author: | Megasari, NoorLianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158098/ |
Daftar Isi:
- Interaksi dengan agen patogen seperti bakteri tidak dapat kita hindari setiap harinya. Salah satu bakteri patogen yang dapat mengakibatkan tifoid ketika berinteraksi dengan tubuh adalah Salmonella typhi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melawan patogenisitas bakteri tersebut dengan meningkatkan imunitas. Salah satu komponen imunitas yang penting untuk melawan patogenisitas bakteri adalah keberadaan limfosit B yang dimediasi oleh sel T. Proliferasi dan diferensiasi sel B dalam menjalankan fungsinya dapat dipicu dengan agen imunomodulator. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai agen imunomodulator adalah herba Polyscias obtusa (BL) Harms. Komponen kimiawi dari herba, tersebut diduga dapat berperan sebagai imunomodulator, dengan meningkatkan aktifitas dan fungsi beberapa komponen imunitas nonspesifik serta imunitas spesifik yang termasuk di dalamnya adalah limfosit B (sel B). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hewan coba mencit Balb/C yang diinfeksi dengan bakteri Salmonella typhi (dosis 10 8 ) dengan 8 kelompok perlakuan dan masing-masing 3 ulangan. Sebelum diinjeksi dengan bakteri, hewan coba tersebut ditreatmen menggunakan fraksi air daun Polyscias obtuse ( BL) Harms dengan 4 dosis (dosis 0 mg/20 g BB, dosis 0.5 mg/20 g BB, dosis 2 mg/20 g BB dan dosis 8 mg/20g BB) selama 7 hari berturut-turut. Pembedahan dilakukan pada hari ke 3 setelah diinjeksi bakteri S. typhi selama dua hari berturut-turut. Organ yang diambil pada waktu dibedah adalah bone marrow (sumsum tulang) dan spleen (limpa) yang selanjutnya dianalisa menggunakan flow cytometri. Analisis flow cytometri dilakukan untuk mengetahui perbandingan jumlah populasi sel B (B220), CD34 + , CD4 + dan CD4 + CD62L + dari hematopoietic stem cell. Data yang diperoleh dari flow cytometri selanjutnya dianalisis menggunakan Anova dengan design Faktorial melalui Software Minitab15. Hasil statistika menunjukkan bahwa jumlah sel B di limpa meningkat secara signifikan pada kelompok treatmen P. obtusa dan diinjeksi S. typhi dibandingkan pada kelompok treatmen P. obtusa dan tidak diinjeksi S. typhi.