Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) terhadap Peningkatan Kadar Insulin, Penurunan Ekspresi Tumor Necrosis Factor (TNF-α) dan Perbaikan Jaringan Pankreas Tikus Hasil Induksi
Main Author: | Suryani, Nany |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158097/ |
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat gangguan sekresi insulin dan atau meningkatnya resistensi insulin. Penyakit DM terbagi atas DM tipe 1, 2 dan gestasional. Diabetes Melitus (DM) tipe 1 ditandai oleh kerusakan selektif dari sel-sel beta pankreas penghasil insulin melalui mekanisme cellular mediated autoimmune . Suatu penyusupan sel-sel inflamatori ke dalam pulau langerhans, yaitu insulitis, yang diikuti oleh kematian sel beta karena proses fagositosis oleh makrofag, ciri khas kondisi patologi DM tipe 1 didominasi respon limfosit T CD 4 + penghasil IFN- γ. IFN - γ memicu makrofag mensekresi sitokin-sitokin proinflamasi seperti IL- 1β, TNF - α oleh sel T. Pada penelitian untuk menjadikan hewan coba menderita penyakit diabetes mellitus digunakan agen diabetogenik streptozotocin (STZ). Terapi ekstrak metanol biji mahoni ( Swetenia mahagoni Jacq) merupakan salah satu pengobatan alternatif penyakit DM. Ekstrak biji mahoni dapat menurunkan kadar glukosa darah, memberikan efek sebagai zat anti inflamasi pada hewan coba. Maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh terapi ekstrak metanol biji mahoni ( Swietenia mahagoni Jacq) dapat meningkatkan kadar insulin, menurunkan ekspresi TNF- α dan memperbaiki jaringan pankreas pada tikus hasil induksi Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD-STZ) . dosis 20 mg/kgBB selama 5 hari berturut-turut. Tikus diukur kadar glukosa darah dengan menggunakan glukometer digital dan dinyatakan DM bila kadar glukosa darahnya ≥ 300 mg/dl. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium, menggunakan desain post test only controlled group. Pada penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih ( Rattus novergicus ) jantan galur wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif , kelompok 2 kontrol positif, kelompok 3, 4 dan 5 tikus hasil induksi MLD-STZ serta masing-masing diberikan terapi ekstrak metanol biji mahoni dosis 100; 250 dan 400 mg/kgBB selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi ekstrak methanol biji mahoni dosis 100; 250 dan 400 mg/kgBB pada tikus hasil induksi MLD-STZ menunjukkan penurunan kadar glukosa darah berturut-turut sebesar 55,47%; 81,01% dan 73,63%, peningkatan kadar insulin sebesar 78,38%; 275,68% dan 145,95%, penurunan ekspresi TNF- α sebesar 30,34%; 67,28% dan 49,91%, serta perbaikan kerusakan jaringan pankreas dari penurunan derajat insulitis (p 0,05). Hasil analisa statistik dengan uji regresi kuadratik menunjukkan hubungan dari dosis perlakuan terhadap kadar glukosa darah, kadar insulin, ekspresi TNF- α dan kerusakan jaringan pankreas (derajat insulitis) dengan R 2 =(0,978; 0.935; 0,905; 0,731). Dosis maksimum rata-rata yang dihasilkan dari perhitungan persamaan regresi kuadratik sebesar 296,792 mg/kgBB. Dimana pengaruh dosis maksimum dapat menurunkan kadar glukosa darah mencapai 81, 052 mg/dL; meningkatkan kadar insulin mencapai 2,865 ng/dL; menurunkan ekspresi TNF- α mencapai nilai 5,152 dan m enurunkan kerusakan jaringan pankreas mencapai nilai 18,65. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa ada pengaruh protektif ekstrak metanol biji mahoni terhadap kadar insulin, ekspresi TNF- α dan kerusakan jaringan pankreas tikus hasil induksi MLD-STZ.