Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Kadar Hsp90 Dan Ekspresi Adma Pada Model Huvecs Preeklampsia

Main Author: Kusmiwiyati, Ari
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/158063/
Daftar Isi:
  • Preeklampsia mempengaruhi sekitar 5% dari seluruh kehamilan. Kasus ini menjadi penyebab paling umum morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi di negara-negara berkembang. Pada tahun 2012, hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kedua dari angka kematian ibu di Indonesia sebanyak 25%. Beberapa mekanisme terbukti terlibat dalam patogenesis preeklampsia, termasuk disfungsi endotel, jalur inflamasi, sistem renin-angiotensin dan stres oksidatif. Stres oksidatif dihubungkan dengan proses invasi trofoblas dan remodelling arteri uterina yang tidak sempurna sehingga menyebabkan kekakuan otot spiralis dan kegagalan vasodilatasi lumen arteri spiralis. Kondisi ini menyebabkan penurunan perfusi uteroplasenta dan iskemia plasenta yang memungkinkan terdapat peningkatan produksi radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu disfungsi endotel yang berhubungan dengan penurunan produksi nitrogen oksida (NO) yang berperan penting dalam menjaga kondisi pembuluh darah. NO terbentuk dari reaksi pengubahan L-Arginine yang dioksidasi menjadi L-Citruline dan NO, dengan bantuan enzim nitrogen oksida sintase di endotel (eNOS). eNOS dapat berinteraksi dengan heat shock protein 90kD (HSP90) yang berperan sebagai modulator untuk menjalankan fungsi protein didalam sel dengan memfasilitasi calmodulin binding terhadap molekul asam amino melalui perubahan caveolin 1. Adanya gangguan interaksi HSP90/eNOS akan mampu melemahkan produksi NO dan meningkatkan uncoupled eNOS. Demikian juga dengan adanya gangguan regulasi sintesis protein arginin yang akan menyebabkan peningkatan pembentukan Asymmetric dimethylarginine (ADMA) sebagai bentuk residu metabolit endogen dari arginin. Adanya peningkatan ADMA akan berakibat pada uncoupled eNOS dan akan semakin memicu munculnya stres oksidatif. Studi mengenai keberadaan ADMA yang berdampak pada penurunan NO dan peningkatan superoksida pada pasien preeklampsia, telah banyak dilakukan secara in vitro maupun in vivo . Demikian pula mengenai pembuktian peran antioksidan untuk menurunkan insiden penyakit ini. Salah satu jenis antioksidan non-enzimatis adalah senyawa (-)- epicathecin yang banyak didapatkan di dalam ekstrak biji kakao ( Theobroma cacao L. ). Epikatekin mengontrol relaksasi tonus dan vasodilatasi pembuluh darah dengan perantara NO. Epikatekin juga mampu menstimulasi aktivitas eNOS melalui jalur Akt dengan ikatan HSP90. Studi pada kultur HUVEcs menunjukkan bahwa metabolisme (-)- epicatechin berkaitan erat dengan peningkatan konsentrasi NO melalui penghambatan NOX yang membuktikan efisiensi epikatekin sebagai salah satu scavenger anion superoksida yang bisa diandalkan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji kakao ( Theobroma cacao L .) berbagai dosis terhadap kadar HSP90 dan ekspresi ADMA pada kultur HUVECs yang dipapar plasma preeklampsia 2%. Penelitian dilakukan secara eksprimental dengan pendekatan post test only control group design yang dikerjakan di laboratorium sentral Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang secara in vitro . Penelitian menggunakan kultur HUVECs yang dipapar plasma preeklampsia 2% (model HUVESc preeklampsia), model HUVECs preeklampsia + ekstrak biji kakao 25 ppm (P1), model HUVECs preeklampsia + ekstrak biji kakao 50 ppm (P2) dan model HUVECs preeklampsia + ekstrak biji kakao 100 ppm (P3). Sebagai kontrol negatif adalah kultur HUVECs yang tidak dilakukan pemaparan apapun. Hasil kultur dilakukan pengukuran kadar HSP90 dengan metode ELISA dan pengamatan terhadap ekspresi ADMA dengan metode imunositokimia. Analisis data menggunakan Anova One Way untuk mengetahui pengaruh pengaruh pemberian ekstrak biji kakao dengan dosis berbeda terhadap kadar HSP90 dan ekspresi ADMA, dan dilanjutkan dengan uji LSD untuk menentukan dosis yang paling berpengaruh. Hasil signifikan jika mendekati hasil kultur HUVECs pada kelompok kontrol negatif. Untuk mengetahui adanya korelasi dan tingkat korelasi antara kadar HSP90 dan ekspresi ADMA, dilakukan uji korelasi Pearson yang dilanjutkan dengan koefisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata kadar HSP90 dan ekspresi ADMA pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan pemberian ekstrak biji kakao dosis 25 ppm, 50 ppm dan 100 ppm, dengan nilai p-value = 0.000 . Namun demikian, hasil uji LSD membuktikan bahwa pemberian ekstrak biji kakao dosis 50 ppm paling efektif dalam meningkatkan kadar HSP90 dan menurunkan ekspresi ADMA pada kultur HUVECs yang dipapar plasma preeklampsia 2%. Hasil uji korelasi menunjukkan ada korelasi yang bermakna antara kadar HSP90 dengan ekspresi ADMA ( p-value =0.000 ) pada kultur model HUVECs preeklampsia dan pemberian ekstrak biji kakao dosis 25 ppm, 50 ppm, dan 100 ppm yang ditunjukkan dari tingkat keeratan hubungan sangat kuat dengan nilai koefisien korelasi -0.835. Dengan demikian, hipotesis penelitian terbukti bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstraks biji kakao ( Theobroma cacao L. ) terhadap kadar HSP dan eskpresi ADMA pada model HUVECs preeklampsia.