Pengaruh Ekstrak Etanol Biji Nigella Sativa Terhadap Kadar Il-6 Dan Icam-1 Serum Pada Mencit Model Preeklamsia
Main Author: | Zainiyah, Hamimatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158050/ |
Daftar Isi:
- Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah disertai proteinuria pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengalami hipertensi. Biasanya sindroma ini muncul pada akhir trimester kedua sampai ketiga kehamilan. Gejalanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan sehingga terapi definitifnya mengakhiri kehamilan. Preeklampsia dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Komplikasi pada ibu berupa sindroma HELLP (hemolysis, elevated liver enzyme, low platelet), edema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta bahkan kematian ibu. Sindrom preeklamsia dapat terjadi melalui dua tahap yaitu tahap pertama bersifat preklinis dan ditandai dengan kelainan dalam proses remodeling vascular trofoblastik pada arteri uterina yang akan mengakibatkan terjadinya hipoksia plasenta. Tahap selanjutnya pelepasan faktor plasenta kedalam sirkulasi maternal seperti soluble fms-like tyrosine kinase (sFlt-1), tumor necrosis factor (TNF-α) dan (interleukin-6) IL-6, angiotensin II tipe reseptor antibodies (AT1-AA) dan tromboxan (TX) menyebabkan respon inflamasi dan peningkatan aktivasi sel endotel. Disfungsi endotel dianggap berperan dalam patogenesis preeklamsia. Disfungsi endotel menimbulkan ketidakseimbangan substansi dari vasokonstriktor dengan vasodilasator, sehingga dapat menyebabkan hipertensi dan hipoksia. Hipoksia akan memicu aktivitas leukosit menimbulkan peradangan dan peningkatan sitokin proinflamasi seperti (IL-6) yang diaktifkan melalui jalur nuclear faktor-ҡB (NF-ҡB ). Sitokin proinflamasi seperti IL-6 dianggap ada hubungan antara iskemia plasenta, kardiovaskular dan dysfungsi endotel . Hal ini Mendukung peran potensial sitokin pada preeklamsia dengan ditemukannya pada plasma kadar IL-6 meningkat pada wanita dengan preeklamsia bahkan terjadi peningkatan dua sampai tiga kali lipat. Pada inflamasi biasanya terjadi peningkatan sirkulasi leukosit, dan cell adhesion molecules (CAM) yang sangat penting untuk interaksi antara leukosit dan sel endotel. Jika terjadi disfungsi endotel maka pada permukaan endotel akan diekspresikan molekul adhesi seperti vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1) dan intercellular cell adhesion molecule-1 (ICAM-1). ICAM-1 biasanya diekspresikan pada permukaan sel endotel dalam menanggapi aktivasi sitokin inflamasi atau rangsangan lain dan mengikat molekul adhesi-leukosit tertentu, yang mengarah ke peningkatan afinitas leukosit di permukaan endotel dan akhirnya meningkatkan migrasi transendotel, tetapi ekspresinya meningkat dengan sitokin proinflamasi. Jinten hitam (Nigella sativa) dilaporkan memiliki sejumlah manfaat terapeutik, seperti anti oksidan, anti inflamasi, anti hipertensi, dan lain sebagainya. Ekstrak jinten hitam (Nigella sativa) juga banyak mengandung thymoquinone yang berfungsi menurunkan sitokin proinflamasi pada disfungsi endotel. Thymoquinone (TQ) menunjukkan kemampuan menghambat sitokin-sitokin inflamasi seperti TNFα, interleukin-1 dan interleukin 6 dan faktor-faktor transkripsi, nuclear factor ҡB (NF-ҡB). Thymoquinone sebagai inhibitor inflamasi bekerja melalui aksi anti inflamasi dan proapoptosis. Pemberian serum wanita preeklamsia berat dapat menyebabkan hipoksia plasenta mencit. Dari hipoksia plasenta tersebut akan muncul faktor-faktor yang menginduksi gejala klinis preeklampsia pada mencit hamil melalui terjadinya disfungsi endotel. Serum wanita preeklampsia mengandung faktor-faktor yang dapat mengaktivasi endotel. Kadar TNFα dan IL-6 dalam serum wanita preeklampsia meningkat 2 kali lipat dibanding kehamilan normal. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji Nigella sativa terhadap penurunan kadar IL-6 dan kadar ICAM-1 serum pada mencit vii mencit preeklamsia. Jenis penelitian ini eksperimental dengan menggunakan 30 ekor mencit betina dibagi secara acak kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1 mencit model preeklamsia (500 mg/KgBB/hari), perlakuan 1 mencit model preeklamsia (1000 mg/KgBB/hari), perlakuan 2 mencit model preeklamsia (1500 mg/KgBB/hari), perlakuan 1 mencit model preeklamsia (2000 mg/KgBB/hari). Analisis data menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan ρ0.05 maka data berdistribusi normal. Dilanjutkan dengan uji t sampel bebas (independent sample t-test) untuk membandingkan antara kelompok sampel terikat yaitu kadar IL-6 antara kelompok kontrol negatif 6 3.02±0.99 pg/mL dan kontrol positif 49.38±3.38 dan kadar ICAM-1 (independent sampel t test) menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna (ρ α). Berdasarkan uji Anova one way pada data kadar IL-6 dan ICAM-1 di peroleh ada perbedaan yang bermakna rerata kadar kelima kelompok sampel pengamatan, hal ini ditunjukkan dengan nilai ρ-value = 0.000 α.