Protein Rekombinan 38 kDa Mycobacterium Tuberculosis Dapat Menginduksi Ekspresi IFN-γ Limfosit TCD3+ dan Direspon Imunoglobulin G Serum
Main Author: | Indahyanti, Fitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/158000/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Salah satu cara pengendalian TB dengan vaksinasi BCG yang sampai sekarang digunakan memberikan perlindungan terhadap penyakit TB yang berat pada anak, tetapi efektifitasnya pada dewasa bervariasi (20 %– 80%). Pada proses pengembangan vaksin, diperlukan uji imunogenitas untuk mengetahui antigenisitasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon antibodi (Ig G) serum dan prosentase sel limfosit TCD3+ - IFN- γ kultur PBMC setelah diinduksi protein rekombinan 38 kDa Mycobacterium tuberculosis (MTB). Metode: Terdapat 3 kelompok terdiri dari sehat, kontak TB dan penderita TB masing masing 8 orang. Respon Ig G serum diperiksa dengan metode dot blot sedangkan prosentase sel limfosit TCD3+-IFN- γ kultur PBMC dengan flowcitometry . Hasil: Ig G serum dapat mengenali protein rekombinan 38 kDa pada 3 kelompok dengan perbedaan tidak bermakna (p = 0,502). Pada induksi protein rekombinan 38 kDa MTB, prosentase sel limfosit TCD3+ - IFN- γ pada kelompok sehat (12.19±0,34) lebih tinggi secara bermakna (p=0,028) daripada kontak TB (8.81±0.34) dan penderita TB (6.39±2.72). Pada induksi protein rekombinan 38 kDa MTB, prosentase sel limfosit TCD3+- IFN- γ (12.19±0,34) lebih tinggi daripada induksi dengan PPD (7.43±0,18) atau tanpa perlakuan (11.18±0,38). Kesimpulan: Protein rekombinan 38 kDa MTB dapat dikenali Ig G serum dan menginduksi sel limfosit TCD3+-IFN- γ lebih tinggi pada kelompok sehat.