Daftar Isi:
  • Pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu gas CO2, CH4 dan N20 di atmosfer, karena aktivitas manusia dalam penggunaan bahan bakar fosil, proses alami dan kegiatan alih fungsi penggunaan lahan. Kemampuan gas CH4 menyerap panas 25 kali lebih besar daripada CO2. Peningkatan GRK di atmosfer selama tahun 1750 hingga 2005 telah meningkat gas CH4 dari 700 menjadi 1,745 ppb. Adanya kenaikan gas CH4 sebesar 1,3 ppm dapat meningkatkan suhu atmosfer sebesar 10C. Sumber utama emisi CH4 di atmosfer berasal dari dekomposisi bahan organik pada kondisi anaerobik di dalam tanah dan dekat permukaan tanah oleh bakteri metanogenik yaitu sebesar 60%. Emisi CH4 sangat dipengaruhi banyak faktor, diantaranya adalah tipe tanah, pengelolaan air irigasi, suhu tanah, varietas tanaman, pemupukan, musim tanam dan redoks tanah. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui tingkat kesesuaian teknologi petani dalam budidaya padi sawah pasang surut varietas lokal terhadap penurunan emisi GRK di Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan; (2) mengetahui besarnya potensi pelepasan gas metana pada tanaman padi sawah pasang surut varietas lokal di Kabupaten Barito Kuala; (3) mengetahui tanaman padi sawah pasang surut varietas lokal di Kabupaten Barito Kuala efektif sebagai pelepas gas metana dan (4) mengevaluasi hubungan antara karakteristik lahan dan karakteristik tanaman padi sawah pasang surut varietas lokal di Kabupaten Barito Kuala terhadap pelepasan gas metana. Populasi petani untuk mengetahui teknologi petani dalam budidaya padi sawah pasang surut varietas lokal sebanyak 16.037 petani, dengan jumlah sampel berdasarkan tabel Morgan sebanyak 375 petani yang diambil secara acak sederhana. Jumlah sampel untuk pengukuran potensi pelepasan gas metana menggunakan metode pengambilan sampel purposif yang dipilih secara selektif dari dua (2) jenis padi sawah pasang surut varietas lokal yang dominan, dengan jumlah pengambilan sampel untuk tiap-tiap jenis padi sebanyak tiga (3) sampel secara acak pada lahan persawahan petani yang bersedia. Angket terbuka digunakan untuk mengumpulkan informasi dari petani jenis padi sawah pasang surut varietas lokal yang sering ditanam petani pada tiap-tiap zona, sedang angket tertutup digunakan untuk mengumpulkan informasi teknologi petani dalam budidaya padi sawah pasang surut varietas lokal terhadap penurunan emisi GRK. Kegiatan observasi pelepasan gas metana di lapangan bersifat langsung dan sistematis, yaitu melakukan pengamatan atau pengukuran pada obyek penelitian dengan waktu dan interval waktu tertentu yang telah ditetapkan. Analisis teknologi petani dalam budidaya padi sawah pasang surut varietas lokal terhadap penurunan emisi GRK menggunakan analisis deskriptif kuantitatif terhadap tingkat kesesuaiannya. Analisis pelepasan gas metana menggunakan rumus dari Lantin et al dan potensi besarnya pelepasan gas metana selama 1 musim tanam menggunakan rumus dari Setyanto, sedang analisis efektifitas pelepasan gas metana menggunakan rumus dari Mahsun yang dimodifikasi. Analisis hubungan antara karakteristik lahan dan karakteristik xi tanaman padi sawah pasang surut varietas lokal terhadap pelepasan gas metana menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani telah memiliki teknologi bertani yang mempunyai kesesuaian yang tinggi terhadap penurunan emisi GRK, yaitu sebanyak 121 petani (55,3%) di Kecamatan Tamban dan sebanyak 87 petani (55,8%) di Kecamatan Marabahan, sedang sisanya memiliki teknologi bertani yang mempunyai kesesuaian yang sangat tinggi terhadap penurunan emisi GRK, yaitu sebanyak 98 petani (44,7%) di Kecamatan Tamban dan 69 petani (44,2%) di Kecamatan Marabahan. Potensi besarnya pelepasan gas metana jenis padi sawah pasang surut varietas lokal sebesar 26,7 sampai 60,8 KgCH4/Ha/musim lebih rendah dari potensi besarnya pelepasan gas metana jenis padi sawah varietas unggul sebesar 194,0 sampai 461,0 KgCH4/Ha/musim. Tingkat efektifitas pelepasan gas metana jenis padi sawah pasang surut varietas lokal di Kabupaten Barito Kuala jika dibandingkan dengan potensi besarnya pelepasan gas metana padi varietas unggul mempunyai tingkat efektifitas tidak efektif. Hasil analisis regresi linier berganda hubungan antara karakteristik lahan dan karakteristik tanaman padi sawah pasang surut varietas lokal dengan pelepasan gas metana, diketahui mempunyai nilai indeks determinasi (R2) sebesar 0,562 dan nilai indeks korelasi (r) sebesar 0,75 yang menunjukkan ada hubungan yang kuat.