Kadar Malondialdehyde dan Aktivitas Superoxide Dismutase pada Tuberkulosis Paru dengan Gambaran Radiologis Lesi Minimal dan Lesi Luas
Main Author: | Wati, YunitaEka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157999/ |
Daftar Isi:
- Sejauh ini klinisi menggunakan foto toraks untuk menggambarkan beratnya tuberkulosis paru selain dengan pemeriksaan sputum BTA. Apakah keadaan tersebut sesuai dengan stres oksidatif yang terjadi dengan parameter oksidan Malondialdehyde (MDA) dan antioksidan Superoxide Dismutase (SOD)? Sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kadar Malondialdehyd dan aktivitas Superoksid Dismutase yang berperan dalam proses kerusakan jaringan paru pada penderita tuberkulosis paru dengan gambaran radiologis lesi minimal dan penderita tuberkulosis paru lesi luas. Metode . Desain penelitian observasional cross sectional terhadap 2 kelompok yaitu penderita TB paru lesi minimal dan TB paru lesi luas, masing-masing terdiri dari 10 subjek penelitian. Hasil. Rerata kadar MDA plasma TB paru lesi luas (12,516±3,739 μg/μl) lebih tinggi dibandingkan TB paru lesi minimal (10,582±2,277 μg/μl) dengan perbedaan yang tidak signifikan bermakna (p=0,145). Rerata kadar MDA sputum TB paru lesi luas ( 2,304 ±1,029 μg/μl) hampir sama dengan TB paru lesi minimal (2,522±1,454 μg/μl) dengan perbedaan yang tidak signifikan bermakna (p=0,703). Rerata aktivitas SOD plasma TB paru lesi minimal (41,201±5,217 unit/cc) lebih tinggi pada daripada TB paru lesi luas (25,264 ±11,346 unit/cc) dengan perbedaan yang signifikan bermakna (p=0.00). Signifikan bila p 0,05. Kesimpulan . Pada kelompok TB paru dengan gambaran foto toraks lesi luas terdapat peningkatan rerata kadar MDA dan penurunan aktivitas SOD dibandingkan kelompok TB paru lesi minimal. Luasnya lesi pada foto toraks juga menggambarkan keadaan stres oksidatif yang dapat ditunjukkan dengan peningkatan kadar MDA dan penurunan aktivitas SOD.