Pengaruh Kombinasi Vitamin C Dan E Terhadap Ekspresi vascular Endothelial Growth Factor Dan Jumlah Arteriole Pada Endometrium Tikus Betina Yang Dipapar Monosodium Glutamat

Main Author: Situmorang, CoryChorajon
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157974/
Daftar Isi:
  • Penggunaan MSG yang melebihi dosis aman apabila pada orang dewasa mengkonsumsi sebanyak 3 gr/hr dapat memberikan dampak negatif di kemudian hari. Dampak tersebut dapat berupa penurunan kadar estradiol dan tidak meningkatnya jumlah folikel de graf. Signal glutamat melalui dua tipe reseptor, reseptor ionotropik (iGlu) dan reseptor metabotropik glutamate. Akibat aktivasi reseptor glutamat menyebabkan kalsium yang berlebihan dalam mitokondria, kegagalan energi, pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang berlebihan, dan, akhirnya kematian sel. Eksitotoksik glutamat dapat mengakibatkan produksi ROS pada mitokondria. Stres oksidatif adalah suatu keadaan tingkat kelompok ROS yang toksik melebihi pertahanan antioksidan dalam tubuh. Estrogen memegang peranan penting dalam sistem reproduksi perempuan termasuk dalam regulasi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). VEGF memainkan peran sentral dalam induksi peningkatan permeabilitas pembuluh darah mikro dan angiogenesis, proses yang benar-benar penting untuk perkembangan normal reproduksi. VEGF merupakan faktor pertumbuhan yang sangat spesifik angiogenik, antara lain menstimulasi degradasi matriks ekstraseluler di sekitar sel endotel; meningkatkan proliferasi dan migrasi sel endotel dan membantu pembentukan struktur pembuluh darah. VEGF juga berperan dalam pembentukan jaringan vaskular pada siklus reproduktif wanita, yaitu dalam perkembangan corpus luteum dan dalam regenerasi endometrium. Efek radikal bebas dalam tubuh akan dinetralisir oleh antioksidan yang dibentuk oleh tubuh sendiri dan suplemen dari luar melalui makan, minuman, dan obat-obatan, seperti vitamin C, vitamin E dan lain-lain. Vitamin C bekerja pada sitosol dan secara eksternal. Vitamin C merupakan antioksidan yang mampu menetralisir hidroksil, superoksid, dan radikal peroksidasi hidrogen dan mencegah aglutinasi. Sedangkan vitamin E bekerja pada membran sel yang memerlukan tekanan oksigen yang tinggi. Mekanisme kerja yang berbeda dari kedua vitamin tersebut dapat disimpulkan, bahwa jika kedua vitamin ini digunakan bersamaan diharapkan akan memberikan efek yang optimal dalam menghadapi membatasi radikal bebas yang ditimbulkan oleh MSG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi vitamin C dan vitamin E terhadap ekspresi VEGF dan jumlah arteriole di endometrium tikus yang dipajan Monosodium Glutamat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan Post Test Only Control Group Design dilakukan pada 25 ekor tikus dan di bagi menjadi lima kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif (dipapar MSG), perlakuan I (MSG + vitamin C 0,2 mg/g BB dan vitamin E 0,04IU/g BB), perlakuan II I (MSG + vitamin C 0,4 mg/gBB dan vitamin E 0,04IU/g BB) dan perlakuan III I (MSG + vitamin C 0,8mg/g BB dan vitamin E 0,04IU/g BB) diberikan secara oral selama 42 hari. Pada hari ke 43 dilakukan swab vagina untuk menentukan fase proestrus yang kemudian dilanjutkan dengan pembedahan. Setelah pembedahan, jaringan endometrium dibuat menjadi preparat histopatologi. Pemeriksaan VEGF dilakukan dengan menggunakan immunohistokimia Biocare Medical STHURP700 H, L10 dan antibody VEGF Santa Cruz catalog sc-57496. VEGF merupakan persentase ekspresi VEGF A pada sitoplasma sel epitel kelenjar jaringan endometrium yang yang terwarnai cokelat pada pembesaran mikroskopik 400 kali dan 8 kali lapangan pandang dibagi jumlah sel per luas pandang. Arteriole diperiksa dengan pengecatan Haemotoxillin dan Eosin, diamati pada mikroskop dengan pembesaran 400 dan 8 kali lapangan pandang kemudian dijumlahkan. Analisa penelitian dengan menggunakan uji ANOVA kemudian dilanjutkan dengan post hoc tes LSD menunjukkan bahwa kombinasi vitamin C dengan dosis 0,4 mg/gBB dan vitamin E dengan dosis 0,04iu/gBB mampu meningkatkan ekspresi VEGF dan jumlah arteriole pada tikus yang dipapar monosodium glutamat. Ekspresi VEGF dan jumlah arteriole menurun pada kontrol positif kemudian menunjukkan peningkatan pada perlakuan II dan III, sehingga dengan menggunakan uji korelasi didapatkan hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa tikus yang dipapar monosodium glutamat mengalami penurunan ekspresi VEGF dan jumlah arteriole, sedangkan pemberian kombinasi vitamin C dan E dapat meningkatkan ekspresi VEGF dan jumlah arteriole pada endometrium tikus yang dipapar monosodium glutamat. Peningkatan ini memiliki hubungan yang positif. Semakin meningkat dosis vitamin C maka semakin menigkat ekspresi VEGF dan jumlah arteriole.