Potensi D-alfa Tokoferol terhadap Kadar MDA (Malondialdehid), Ekspresi PKC-α (Protein Kinase C-α), Ekspresi iNOS (inducible Nitro Oxide Synthase) dan Gambaran Histologis Jaringan Pankreas Tikus (Rattu

Main Author: Herawati, Anita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157967/
Daftar Isi:
  • Diabetes Mellitus (DM) adalah progressive disease kompleks yang berkaitan erat dengan gangguan metabolisme glukosa dan gangguan hormonal, yaitu defisiensi sekresi insulin atau penurunan efektifitas biologis dari insulin. DM Tipe 1 memiliki karakteristik berupa kerusakan sel β (beta) pankreas melalui proses autoimun, yang diawali oleh suatu penyusupan atau infiltrasi sel-sel imflammatori ke dalam pulau Langerhans. Kerusakan sel β pankreas akan berdampak pada defisiensi insulin absolut sehingga mengakibatkan hiperglikemia. Keadaan hiperglikemia dapat menginduksi peningkatan radikal bebas pada DM Tipe 1. Radikal bebas NO akan dihasilkan melalui induksi MLD-STZ akan menyebabkan kerusakan sel β pankreas sehingga terjadi respon imun inflamasi dan stres oksidatif. Reaksi lebih lanjut radikal bebas di dalam tubuh akan menyebabkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada berbagai jaringan, salah satunya melalui aktivasi enzim NOS (NO synthase ) dan protein kinase C (PKC) yang memicu aktivasi faktor transkripsi Nuclear Factor κB (NF- κB) sehingga terjadi inflamasi. Vitamin E (D-alfa tokoferol) yang memiliki aktivitas antioksidan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif terapi pada diabetes mellitus. Gugus hidroksil yang berfungsi sebagai donor ion hidrogen pada cincin kroman D-α tokoferol , akan menjadi scavenging radikal bebas terutama molekul oksigen dalam reaksi peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Selain itu D-α tokoferol merupakan bentuk isomer paling stabil karena tetap berada dalam bentuk plasma selama proses absorpsi di dalam hati. Potensi D-α tokoferol sebagai antioksidan pada hewan coba tikus DM Tipe 1 belum pernah diteliti, penelitian bertujuan untuk mengetahui bahwa D-α tokoferol dapat memperbaiki kerusakan jaringan pankreas, menurunkan ekspresi iNOS, ekspresi PKC- α , kadar MDA dan kadar glukosa darah tikus DM tipe 1 hasil induksi MLD-STZ. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai November 2011. Pada penelitian digunakan hewan coba tikus putih ( Rattus norvegicus ) jantan galur wistar yang dibagi menjadi kelompok sakit (DM), kontrol sehat dan terapi. Kelompok tikus DM diinduksi MLD-STZ dengan dosis 20 mg/kg BB selama 5 hari berturut-turut secara intraperitonial (IP) dan diinkubasi selama 14 hari. Tikus dinyatakan DM jika memiliki kadar glukosa darah ≥ 300mg/dl. Tikus diterapi dengan D-alfa tokoferol dengan dosis 100, 200 dan 300 mg/kg BB selama 11 kali tiap 2 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi D-α tokoferol dengan dosis 100, 200 dan 300 mg/kgbb pada tikus yang diinduksi MLD-STZ menunjukkan tingkat penurunan glukosa darah,ekspresi iNOS sebesar 47,59%; 60,28% dan 87,88% dan PKC-α sebesar 59,18%; 61,47% dan 91,24% serta perbaikan kerusakan sel β pankreas berdasarkan pengamatan histologis. Terapi maksimal dalam tipe 1 tikus diabetes ditunjukkan dalam dosis D-α tokoferol 300 mg/kgbb. Hasil analisis statistik kadar glukosa darah dan MDA serta ekspresi iNOS dan PKC-α menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sangat nyata antara tikus kontrol, tikus DM yang diinduksi STZ D-α tokoferol (p 0,01).