Pengalaman Berkolaborasi Dengan Dokter Dalam Perspektif Perawat Pada Penanganan Pasien P1 Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Saiful Anwar
Main Author: | Wirasakti, Guruh |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157939/ |
Daftar Isi:
- Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Stressor di IGD bagi perawat antara lain: kondisi pasien akut dengan jumlah yang banyak, distraksi lebih sering terjadi, keluar masuk pasien di IGD lebih cepat, lamanya rata-rata pasien diberikan perawatan hanya sebentar, dan jumlah tenaga kesehatan antar profesi kesehatan lebih banyak serta beragam. Kondisi yang kompleks dan akut di IGD menuntut perawat mempunyai ketepatan, konsentrasi, dan kecepatan dalam memberikan penanganan kepada pasien gawat darurat. Tuntutan perawat dalam melakukan penanganan pasien P1 dapat terwujud, jika dilakukan secara terpadu dari multi disiplin dan multi profesi yaitu dengan professional relationship atau kolaborasi. Perawat yang berkolaborasi dengan dokter merupakan penentun keberhasilan dalam pemberian penanganan. Profesi perawat dan dokter tidak dapat berjalan masing-masing dalam memberikan penangananan kepada pasien gawat darurat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi interpretatif. Penelitian dilakukan di ruang Prioritas Satu (P1) instalasi gawat darurat RSUD Dr. Saiful Anwar. Partisipan pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang P1 sebanyak 6 partisipan. Pemilihan partisipan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka dan dikembangkan oleh peneliti. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa tematik Braun dan Clark. Penelitian ini telah mendapatkan laik etik dari komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan komisi etik RSUD Dr. Saiful Anwar. Perawat menganggap bahwa proses kolaborasi dalam penanganan pasien gawat darurat harus dilakukan dengan cepat saat pasien tiba di IGD dan saat terjadi perubahan kondisi. Permasalahan airway, breathing, circulation menjadi indikasi ketepatan penanganan yang diberikan ke pasien gawat darurat. Kondisi pasien yang akut dan gawat darurat di ruang prioritas satu menjadikan perawat dan dokter harus berkolaborasi dalam proses penanganan pasien. Proses kolaborasi yang dilakukan perawat dengan dokter adalah saling mengingatkan dan membutuhkan pada saat memberikan penanganan gawat darurat. Proses saling mengingatkan antara perawat dan dokter dilakukan perawat dengan cara memahami peran pada sebuah tim, perawat juga mempunyai kemampuan komunikasi untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasien, memberi masukan dan bantuan kepada tim pada saat mengalami kesulitan pengkajian dan tindakan. Proses saling membutuhkan antara perawat dan dokter dalam berkolaborasi dilakukan perawat dengan cara perawat mempunyai pengalaman dan kemapuan yang sama dengan dokter sehingga perawat dapat menjalankan tindakan pendelegasian yang dokter instruksikan.