Pengaruh Penambahan Dimethyl Sulfoxide (DMSO) terhadap Kualitas Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.) dalam Proses Kriopreservasi
Main Author: | Sutarjo, GanjarAdhyWirawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157868/ |
Daftar Isi:
- Kriopreservasi merupakan salah satu teknik untuk mendukung ketersediaan benih ikan Mas ( Cyprinus carpio Linn.), karena teknik kriopreservasi mampu menyimpan sperma dan telur ikan dalam kurun waktu yang lama dengan penggunaan suhu yang sangat rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh krioprotektan Dimethyl sulfoxide (DMSO) terhadap kualitas telur ikan Mas ( Cyprinus carpio Linn.), dan untuk mendapatkan dosis krioprotektan Dimethyl sulfoxide (DMSO) terbaik terhadap kualitas telur ikan Mas ( Cyprinus carpio Linn.) dalam proses kriopreservasi. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan acak lengkap. Perlakuan pertama adalah Krioprotektan DMSO 0,5 M, dan ekstender Madu 10 %, Perlakuan kedua Krioprotektan DMSO 1 M, dan ekstender Madu 10%, Perlakuan ketiga Krioprotektan DMSO 1,5 M ,dan ekstender Madu 10%, Perlakuan keempat Krioprotektan DMSO 2 M, dan ekstender Madu 10%, dan Perlakuan Kontrol tanpa krioprotektan DMSO, dan ekstender Madu 10%. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fertilisasi telur ikan mas tertinggi pada kontrol atau tanpa perlakuan DMSO yaitu sebesar 84,98% dan diikuti oleh perlakuan B (DMSO 1 M) sebesar 76,26%, sedangkan fertilisasi terendah pada perlakuan D (DMSO 2 M) yaitu 10,97%. Daya tetas telur ikan mas tertinggi pada perlakuan control atau tanpa penambahan DMSO dan madu yaitu sebesar 90,93%, selanjutnya perlakuan B (DMSO 1 M) sebesar 75,89%, sedangkan derajat penetasan terendah pada perlakuan D (DMSO 2 M) yaitu 35,50%. Keberhasilan daya tetas telur yang tinggi pada perlakuan B (DMSO 1 M) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi kualitas telur, kualitas air dan penanganan pada saat penetasan. Sintasan tertinggi pada perlakuan B (DMSO 1 M) yaitu sebesar 59,70% dan sintasan terendah pada perlakuan D (DMSO 2 M) sebesar 20,60%. Krioprotektan Dimethyl sulfoxside (DMSO) diketahui berperan dalam menjaga keutuhan, dan mempertahankan kualitas sel telur ikan mas, hal tersebut di dasarkan pada keadaan morfologi telur seperti kondisi membran sel, zona pelusida, dan kemampuan sel telur terfertilisasi.