Aplikasi Fraksi Caulerpa Racemosa Terhadap Pengobatan Ikan Gurami (Osphronemous Gouramy) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila
Main Author: | Zamzami, I`ah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157751/ |
Daftar Isi:
- Ikan gurami merupakan salah satu komoditas budidaya yang banyak diminati masyarakat, baik konsumen maupun pembudidaya. Namun kendala terbesar yang dihadapi pembudidaya yaitu serangan bakteri A. hydrophila . Penggunaan obat-obatan antibiotic yang terbuat dari bahan kimia menyebabkan efek negatif dalam waktu yang panjang dan terakumulasinya bahan kimia tersebut dalam jaringan tubuh. Penggunaan bahan alami sebagai antibakteri sangat dianjurkan untuk mengurangi efek samping akan dampak obat-obatan, salah satunya dari fraksi antibakteri Caulerpa racemosa akan memberikan wacana baru dalam menangani masalah serangan bakteri yang merugikan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa aktif yang terdapat dalam fraksi terbaik ekstrak Caulerpa racemosa yang bersifat sebagai antibakteri terhadap bakteri A. hydrophila dan mengetahui pengaruh pemberian fraksi Caulerpa racemosa terhadap gambaran histopatologi insang dan ginjal ikan gurami yang normal, sakit dan setelah diobati menggunakan mikroskop cahaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dua tahapan penelitian akan dilakukan, yaitu: Tahap I, ekstraksi dan isolasi senyawa pada Caulerpa racemosa yang bersifat sebagai antibakteri A. hydrophila dan Tahap II, uji pemanfaatan fraksi Caulerpa racemosa pada pemeliharaan ikan gurami skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diamati yaitu histopatologi insang dan ginjal, gejala klinis, kelulushidupan, karakterisasi senyawa fraksi. Senyawa aktif yang memiliki sifat sebagai antibakteri A.hydrophila pada fraksi C. racemosa yang dianalisis menggunakan UV-Vis, FTIR dan LCMS maka didapatkan senyawa aktif dari golongan flavonoid. Gambaran histopatologi jaringan insang normal yaitu terlihat jelas bagian sel pilar serta lamella insang. Jaringan insang pasca infeksi bakteri terlihat beberapa kerusakan yaitu hiperplasia dan nekrosis. Jaringan insang setelah pengobatan dengan konsentrasi terbaik 2 ppt terlihat kerusakan mulai berkurang yaitu hipertropi. Gambaran histopatologi jaringan ginjal normal yaitu terlihat jelas bagian dari ginjal yaitu tubulus dan glomerulus. Jaringan ginjal pasca infeksi bakteri terlihat beberapa kerusakan yaitu atrofi dan nekrosis pada glomerolus. Jaringan ginjal setelah pengobatan dengan konsentrasi terbaik 2 ppt terlihat kerusakan mulai berkurang yaitu nekrosis pada glomerolus. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan untuk melakukan uji karakterisasi lanjutan agar dapat diketahui struktur senyawa aktif yang terdapat dalam fraksi C. racemosa.