Pengaruh Pemberian Ekstrak Metabolit Streptomyces hygroscopicus Hygroscopicus In Vivo Terhadap Pertumbuhan dan Morfologi Parasit Serta Gambaran HIstologi Lien Melalui Hambatan Ubiquitin Proteasome Sys
Main Author: | Nugraha, RivoYudhinataBrian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157743/ |
Daftar Isi:
- Streptomyces hygroscopicus Hygroscopicus, anggota famili Actinomycetes, menghasilkan eponemycin, inhibitor proteasome, yang dapat menghambat fungsi Ubiquitin-Proteasome System (UPS) dalam sel eukariotik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa coronamycin, substrat aktif yang diisolasi dari Streptomyces sp. dapat bekerja sebagai senyawa antiplasmodial, antibakteri, dan antijamur, namun penelitian tersebut tidak menunjukkan mekanisme coronamycin dalam menghambat pertumbuhan Plasmodium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah eponemycin yang terkandung dalam ekstrak metabolit dari S. hygroscopicus dapat menghambat fungsi UPS Plasmodium berghei (P. berghei). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo dengan menggunakan tikus Balb/c terinfeksi Plasmodium berghei (P. berghei) sebagai model malaria. Sampel dibagi menjadi 1 kelompok kontrol (kelompok yang terinfeksi P. berghei tanpa pengobatan) dan 3 kelompok perlakuan (tikus yang terinfeksi P. berghei dan diberi terapi ekstrak metabolit dari S. hygroscopicus intra-peritoneal dosis 130 mg/kgBB, 580 mg/kgBB, dan 2600 mg/kgBB selama 5 hari). Derajat parasitemia dan morfologi parasit diukur dari hari pertama induksi malaria sampai hari pengobatan terakhir. Tingkat akumulasi poliubiquitin diukur dengan menggunakan Western Blot dan metode ELISA. Tingkat parasitemia pada hari 6 menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p = 0,000). Persentase penghambatan menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok yang diterapi dengan ekstrak metabolit dari S. hygroscopicus 2600 mg/kgBB dan kelompok terapi lain. Peningkatan dosis ekstrak S. hygroscopicus diikuti dengan meningkatnya hambatan pertumbuhan parasit (r = 0.850). Analisis Probit menunjukkan bahwa ED50 sebesar 9,418 mg/kgBB. Terdapat perubahan morfologi parasit setelah pemberian terapi. Morfologi parasit tampak dalam crisis form. Terdapat akumulasi protein terpoliubiquitinasi dalam kelompok yang diobati dengan ekstrak metabolit dari S. hygroscopicus 2600 mg/kgBB. Tampak juga adanya perbaikan morfologi lien mencit yang terinfeksi setelah pemberian terapi secara betahap sesuai peningkatan dosis. Dapat disimpulkan bahwa analog eponemycin dalam ekstrak metabolit S. hygroscopicus adalah kandidat potensial antimalaria baru dengan penghambatan fungsi UPS parasit dan menyebabkan stres dan kematian parasit.