Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Penghasil Antibakteri dari Feses Bayi
Main Author: | Ruzanna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157730/ |
Daftar Isi:
- Bahan pangan memiliki substansi yang dapat digunakan oleh mikroba untuk tumbuh. Namun, seringkali pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan memberikan efek negatif pada produk, terlebih pada manusia yang mengkonsumsinya. Sehingga diperlukan suatu bahan (anti mikroba) untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan mikroba yang merugikan. Salah satu senyawa anti mikroba yang dapat digunakan pada bahan pangan adalah senyawa anti mikroba yang berasal dari bakteri asam laktat (BAL). Bakteri asam laktat merupakan bakteri indigenous yang berhubungan dengan kesehatan permukaan mukosa manusia dan hewan, sehingga BAL banyak didapatkan dari hasil ekskresi usus (feses), terutama pada feses bayi yang hanya mengkonsumsi ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi isolate bakteri asam laktat bersifat anaerob yang menghasilkan senyawa anti mikroba dari feses bayi dan mengidentifikasi senyawa anti mikroba yang dihasilkan oleh isolat bakteri asam laktat terpilih. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, (1). Isolasi bakteri asam laktat dari feses bayi yang bersifat anaerob (2). Purifikasi (pemurnian), (3). Karakterisasi dengan pengecatan Gram, morfologi sel dan morfologi koloni, uji katalase, dan pengecatan endospora. (4). Screening potensi antibakteri yang dimiliki isolat BAL. (5). Uji stabilitas senyawa antibakteri terhadap pengaruh enzim proteinase K. (6). Identifikasi isolat dengan API 50 CHL. Metode yang digunakan dalam analisa data adalah eksploratif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari feses bayi berusia 2,5 bulan didapatkan 28 isolat bakteri yang bersifat gram positif, katalase negatif, dan endospora negatif, yaitu merupakan bakteri asam laktat. Dari hasil pengujian antibakteri koloni didapatkan hasil bahwa 28 koloni tersebut menghasilkan zona bening terhadap pertumbuhan bakteri indikator isolat 10. Sedangkan pada pengujian supernatan isolat yang pHnya telah dinetralkan didapatkan lima isolate yang mempunyai aktivitas anti mikroba, yaitu isolat 6, 7, 8, 9, dan 11. Hasil pengujian antibakteri supernatan terhadap bakteri patogen ( L. monocytogenes , S. aureus , dan E. coli ) diketahui isolat 11 dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan E. coli sedangkan L. monocytogenes tidak dapat dihambat. Sedangkan isolat 6, 7, 8, dan 9 tidak dapat menghambat pertumbuhan ketiga isolat tersebut. Dari kelima isolat tersebut Dari hasil pengujian dengan enzim proteinase K, diketahui kelima isolat tersebut menghasilkan senyawa antimikroba berupa bakteriosin. Hasil identifikasi fermentasi gula isolat 7, 8, 9, 10 dan 11 dengan API 50 CHL menunjukkan kedekatan dengan Lactobacillus paracasei dengan prosentase identifikasi sebesar 98,6% dengan kriteria good identification .