Pemanfaatan Pseudomonas putida dan Pseudomonas fluorescens sebagai Biosensor untuk Mengukur Kadar BOD5 pada Limbah Fenol

Main Author: Sugiarti, Sri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157727/
Daftar Isi:
  • Ketersediaan air bersih saat ini sudah mulai berkurang karena penurunan kualitas maupun kuantitas air di lingkungan. Penurunan kualitas air dapat disebabkan pencemaran akibat pembuangan limbah industri. Salah satu limbah organik yang sangat berbahaya dan menyebabkan pencemaran air adalah limbah fenol. Senyawa ini banyak digunakan sebagai campuran pada perekat (50%), plastik (20%), antiseptik, desinfektan, sintesis zat warna, dan obat-obatan serta ditemukan pada limbah industri pengilangan minyak, tekstil dan kayu lapis. Dampak langsung dari pencemaran air adalah terjadi degradasi air di mana-mana, baik itu di air tanah, air sungai, maupun air laut. Dalam upaya untuk pengendalian kualitas air, langkah awal yang perlu dilakukan diantaranya adalah penentuan tingkat pencemaran. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah penentuan kadar BOD ( Biological Oxygen Demand ). Penentuan BOD digunakan untuk menaksir oksigen yang dipakai dalam proses dekomposisi oksidatif oleh bakteri aerob di dalam perairan alami dan merupakan ukuran banyaknya kandungan bahan organik yang terlarut dalam perairan tersebut. Kadar BOD yang berlebih di perairan menunjukkan bahwa dalam perairan tersebut banyak mengandung bahan organik sebagai sumber polutan. Metode pengukuran BOD secara tradisional dilakukan dengan mengukur konsumsi oksigen oleh mikroorganisme yaitu dengan titrasi kimia. Pengukuran dengan metode ini memerlukan waktu yang cukup lama karena harus menunggu selama 5 hari. Metode biosensor merupakan metode lain yang dikembangkan dalam mengukur kadar BOD. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa genus Pseudomonas sp. merupakan genus bakteri yang paling banyak dilaporkan kemampuannya dalam mendegradasi fenol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah biosensor berbasis mikroorganisme yang dapat digunakan untuk mengukur kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD 5 ) dengan memanfaatkan mikroelektroda sebagai tranduser dengan Pseudomonas putida dan Pseudomonas fluorescens sebagai bioreseptor pada limbah fenol. Limbah fenol dengan konsentrasi 0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, 200 mg/L dan 250 mg/L diukur kadar BODnya dengan metode titrasi dan diukur nilai tegangannya dengan menggunakan biosensor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi fenol, nilai BOD dan tegangan biosensor semakin besar.. Nilai deviasi biosensor bernilai antara 1,79% sampai 4,81%. Waktu respon antara 20 sekon sampai 80 sekon dan recovery time antara 2,3 menit sampai 9 menit. Kelinieran antara BOD 5 dengan tegangan biosensor mencapai 96,7% pada bioreseptor Pseudomonas putida dan 98,3% pada Pseudomonas fluorescens serta dapat bekerja pada luasan membran terkecil yaitu diameter 5 mm. Biosensor ini mampu bekerja pada range nilai BOD 5 antara 0,89 mg/L sampai 3,17 mg/L.