Kajian In Vitro Dan In Silico Pada Amobilisasi Enzim Xilanase Dari Trichoderma Viride Menggunakan Matriks Bentonit Teraktivasi Hcl
Main Author: | Lailah, Nur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157694/ |
Daftar Isi:
- Amobilisasi xilanase dengan matriks bentonit dilakukan menggunakan metode adsorpsi fisik. Amobilisasi dilakukan untuk meningkatkan stabilitas enzim xilanase karena xilanase bebas tidak stabil terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan waktu pengocokan dan konsentrasi xilanase optimum amobil secara in vitro dan in silico serta efisiensi pemakaian ulang xilanase amobil. Enzim xilanase diisolasi dari Trichoderma viride kemudian dimurnikan menggunakan metode pengendapan dengan amonium sulfat 40-80%. Penentuan waktu pengocokan optimum amobilisasi enzim dilakukan pada 0,1 g bentonit dalam suhu kamar dan kecepatan pengocokan 100 rpm dengan variasi waktu pengocokan (1, 2, 3, 4, dan 5) jam. Penentuan konsentrasi enzim xilanase optimum dilakukan dengan variasi konsentrasi xilanase (3,549; 4,259; 4,969; 5,679; dan 6,389) ppm. Berdasarkan hasil uji in silico, menunjukkan bahwa xilan terikat pada residu sisi aktif xilanase melalui ikatan hidrogen dengan asam amino glutamat 177A, glutamat 86A, tirosin 88A, arginin 122A, dan glutamin 136A. Sedangkan bentonit dan xilanase membentuk ikatan hidrogen dengan asam amino glutamin 52, arginin 81, isoleusin 128 dan glisin 130. Kompleks antara xilan-xilanase dan bentonit membentuk ikatan hidrogen yang berasal dari atom O dari xilan dan atom O dari SiO2 dan AlO2 pada struktur bentonit dengan sisi aktif xilanase, atom Si dan Al pada struktur bentonit dapat berfungsi sebagai kofaktor yang mampu memperkuat ikatan antara xilan dan xilanase sehingga aktivitas enzim amobil lebih besar daripada enzim murni. Analisa data hasil pengaruh waktu pengocokan dan konsentrasi enzim terhadap jumlah xilanase yang teradsorpsi dan aktivitas xilanase amobil menggunakan analisis ragam pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa waktu pengocokan dan konsentrasi enzim berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah xilanase yang teradsorpi dan aktivitas xilanase amobil (P 0,05). Hasil uji in vitro pada waktu pengocokan optimum diperoleh pada jam ke-3 dengan jumlah xilanase yang teradsorp sebesar 12,593 mg/g bentonit dan aktivitas enzim sebesar 50,328 unit. Konsentrasi enzim optimum amobilisasi xilanase didapatkan pada konsentrasi xilanase 4,259 ppm dengan jumlah xilanase yang teradsorp sebesar 16,162 mg/g bentonit dan aktivitas xilanase amobil sebanyak 56,362 unit. Sedangkan aktivitas enzim bebas hanya sebesar 16,775 unit. Hasil efisiensi pemakaian ulang xilanase yang dilakukan pada kondisi optimum adalah sebanyak 5 kali pengulangan dengan persentase 60 % dan kadar protein sisa sebanyak 5,167 mg/mL.