Pengaruh Blok Refugia Terhadap Pola Kunjungan Polinator Di Perkebunan Apel Dan Upaya Peningkatan Persepsi Masyarakat Desa Poncokusumo Kabupaten Malang

Main Author: Mustakim, Arif
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157649/
Daftar Isi:
  • Pohon apel merupakan salah satu jenis pohon yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Penyerbukan bunga apel tergantung pada serangga penyerbuk. Vegetasi non crop (tanaman penutup tanah) merupakan tempat berlindung dan berkembang biak bagi beberapa serangga khususnya serangga polinator. Pemanfaatan berbagai tumbuhan liar di sekitar perkebunan apel sebagai area refugia diharapkan mampu menjadi habitat alternatif bagi serangga polinator yang berperan dalam polinasi yaitu perantara penyerbukan tanaman. Peranan masyarakat terutama petani sangat diperlukan dalam meningkatkan konservasi perkebunan apel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kunjungan, komposisi dan struktur komunitas serangga polinator pengunjung pohon apel dan blok refugia (Ageratum conyzoides, Ageratum hostionum, Commelina difussa, Capsicum frutescens) serta upaya peningkatan persepsi masyarakat tentang peranan serangga polinator dan pemanfaatan tanaman liar di perkebunan apel Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Pengamatan dilakukan dari bulan Agustus 2012 sampai Desember 2013. Pengambilan sampel dilakukan di setiap lokasi pohon apel dan blok refugia dari pukul 07.00-08.15, 09.00-10.15, 12.00-13.15, dan 15.00-16.15. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional. Pengamatan serangga polinator diamati secara visual. Data perbandingan struktur komunitas serangga polinator di kebun apel dan blok refugia didapatkan dari nilai penting dan diversitas (Shannon-Wiener). Parameter yang dianalisis adalah diversitas, kelimpahan dan komposisi. Diversitas dan kelimpahan dianalisis dengan uji anova, sedangkan komposisi dianalisis dengan IBC (Indeks Bray Curtis). Pola kunjungan harian serangga polinator bunga apel dan blok refugia dianalisis dengan membandingkan rata-rata kunjungan pada tiap periode pengamatan. Pengukuran faktor abiotik meliputi suhu, kelembaban dan cahaya. Dilakukan hubungan korelasi antara kelimpahan serangga polinator dengan faktor lingkungan. Analisis persepasi masyarakat menggunakan metode penelitian survey. Data dikumpulkan dengan menggunakan close ended questionnaire. Data kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif dan presentase. Komposisi dan struktur komunitas serangga polinator paling dominan yang mengujungi pohon apel adalah famili Apidae dengan 205 individu dan pada blok refugia serangga yang paling dominan adalah famili Syrphidae dengan 40 individu. Kesamaan komposisi serangga polinator tertinggi yang mengunjungi blok refugia adalah blok refugia kombinasi AD dan ABCD yang mempunyai tingkat kesamaan sebesar 0,93. 64,7% keanekaragaman serangga polinator dipengaruhi oleh faktor abiotik (suhu, kelembaban dan intensitas cahaya) sedangkan sisanya 35,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah dilakukan sosialisasi ke masyarakat tentang peranan serangga polinator dan pemanfaatan tanaman liar di sekitar kebun apel, untuk pengetahuan, persepsi, sikap dan perilaku masyarakat masing-masing mengalami peningkatan sebesar 26%, 44%, 53%, dan 14%.