Studi Kerentanan Air Tanah terhadap Kontaminan di Cekungan Air Tanah Negara Kabupaten Jembrana Provinsi Bali

Main Author: Gunawan, WayanAndiFrederich
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157637/
Daftar Isi:
  • Pemerintah Kabupaten Jembrana akan mengembangkan potensi daerah, antara lain: potensi pariwisata, potensi pengembangan pemukiman, dan potensi pengembangan industri, yang terlihat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah di Kabupaten Jembrana 2011-2016. Kabupaten Jembrana memiliki potensi sumber mata air dan air permukaan yang sangat kecil, dan airtanah merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Berdasarkan rencana pengembangan potensi dan pemanfaatan airtanah Kabupaten Jembrana, perlu dilakukan analisa kerentanan airtanah sebelum pemanfaatan airtanah di Cekungan Airtanah (CAT) Negara dilaksanakan. Tujuh peta tematik dari Metode DRASTIC dan SINTACS dikembangkan untuk menduga kerentanan airtanah terhadap pencemaran dan ini meliputi kedalaman airtanah, pengisian kembali, jenis akuifer, jenis tanah, kemiringan lereng, dampak zona tak jenuh dan konduktifitas hidrolik. Penentuan DRASTIC Index ( DI ) dan SINTACS Index ( SI ) meliputi perkalian setiap parameter pemberat dengan nilai setiap parameter kemudian dijumlahkan. Dari hasil penjumlahan indeks semua parameter potensial pencemaran akan didapatkan nilai DRASTIC index dan SINTACS index yang merupakan gambaran tingkat kerentanan airtanah di suatu area. Kemudian akan di lakukan pengidentifikasian area studi yang rentan terhadap pencemaran. Semakin tinggi nilai index , maka semakin besar kerentanan suatu area untuk terkena polusi. Daerah yang memiliki nilai index yang tinggi termasuk dalam daerah yang sangat rentan untuk terkena polusi airtanah. Pada daerah yang memiliki nilai index rendah juga berpotensi terkena polusi airtanah, namun tingkat kerentanannya masih lebih rendah dibandingkan daerah dengan skor tinggi. Berdasarkan nilai dari DI dan SI , peta kerentanan dihasilkan dengan menggunakan program Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian ini adalah Tingkat kerentanan airtanah terhadap polutan di Cekungan Airtanah (CAT) Negara dari hasil pemetaan skor DRASTIC Index (DI) yaitu 99,772% berpotensi sedang akan polusi airtanah sedangkan 0,227% berpotensi tinggi. Hasil pemetaan skor dengan SINTACS Index (SI) sebesar 68,73% berpotensi sedang akan polusi airtanah dan 31,27% berpotensi tinggi. Metode DRASTIC menghasilkan peta kerentanan airtanah yang didominasi oleh kerentanan sedang. Dari hasil metode DRASTIC bisa berubah menjadi kerentanan tinggi seperti hasil pada metode SINTACS apabila ada aktivitas dari manusia atau binatang. Kondisi ini bisa dilihat dari hasil pemeriksaan air bersih pada sumur pengeboran airtanah yang kondisinya normal dan juga sumur penduduk yang kondisinya tercemar bakteri total coliform . Faktor yang paling dominan untuk mempengaruhi tingkat kerentanan di Cekungan Airtanah Negara berbeda-beda, pada Metode DRASTIC faktor yang paling dominan adalah faktor kedalaman muka airtanah, sedangkan pada Metode SINTACS faktor yang paling dominan adalah kedalaman airtanah dan juga kemiringan lereng. Kabupaten Jembrana khususnya bagian utara perlu dilakukan perlakuan khusus karena memiliki potensi kerentanan airtanah yang tinggi.