Rasionalisasi Jaringan Penakar Hujan di DAS Kedungsoko Kabupaten Nganjuk
Main Author: | Rodhita, Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157632/ |
Daftar Isi:
- Sungai Kedungsoko dan anak sungainya terletak di Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Sungai Kedungsoko memiliki DAS dengan luas sekitar 416,54 km 2 . DAS Kedungsoko dipengaruhi oleh 8 stasiun hujan yang tersebar secara tidak merata di dalamnya. Selama ini kerapatan optimum dan pola penyebaran jaringan stasiun hujan yang sudah terpasang di DAS Kedungsoko belum pernah dikaji secara teoritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kerapatan stasiun hujan optimum dengan mempergunakan metode Kagan-Rodda dan Kriging. Dari kerapatan optimum tersebut diharapkan dapat menghemat biaya pemasangan, biaya operasi dan pemeliharaan stasiun hujan pada DAS Kedungsoko. Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa menggunakan Metode Kagan-Rodda dengan tingkat kesalahan Z1 dan Z2 5% didapatkan rekomendasi jumlah penakar hujan di DAS Kedungsoko sebanyak 4 buah. Sedangkan dari perhitungan Metode Kriging diperoleh hasil rekomendasi sebanyak 8 buah stasiun hujan dengan nilai RMSE dan MAE lebih kecil dibandingkan dengan jaringan stasiun hujan eksisting. Dari hasil perbandingan curah hujan rancangan kondisi eksisting untuk metode Kagan-Rodda besarnya rerata kesalahan relatif adalah 1,906% dan metode Kriging sebesar 2,802%. Sedangkan kesalahan relatif dari perhitungan hidrograf satuan sintetik dibandingkan dengan hidrograf satuan pengamatan kondisi eksisting untuk metode Kagan-Rodda memiliki kesalahan relatif sebesar 38,53% dan Kriging sebesar 19,83%. Secara teknis, hasil rekomendasi kedua metode dapat dipergunakan dalam merencanakan penempatan stasiun hujan yang baru. Tetapi dalam pelaksanaan rasionalisasi sebaiknya dipergunakan hasil rekomendasi dari metode Kagan-Rodda. Sebab selain memenuhi kriteria teknis, jumlah stasiun hujan rekomendasi metode Kagan-Rodda jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi eksisting maupun hasil rekomendasi metode Kriging. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan besarnya biaya pemasangan, operasi dan pemeliharaan jaringan penakar hujan pada DAS Kedungsoko dapat diminimalkan.