Pengaruh Kation, Anion dan Boron terhadap Klasifikasi Air Outlet DAS Sumber Brantas sebagai Air Irigasi
Main Author: | Bire, WinioliskiLORohi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157617/ |
Daftar Isi:
- Outlet Sub DAS Sumber Brantas merupakan salah satu perairan yang pemanfaatannya digunakan sebagai air irigasi. Kualitas dari perairan tersebut sebagai air irigasi tentunya perlu diperhatikan sehingga air yang digunakan tidak menurunkan produktivitas pertanian serta tidak merusak lahan pertanian namun menjamin pertumbuhan dari tanaman. Penurunan kualitas perairan tersebut dapat disebabkan oleh adanya erosi atau limpasan (run-off) dari senyawa kimia yang digunakan dalam kegiatan pertanian atau agroforestry di sekitarnya. Kualitas air irigasi dapat menurun disebabkan oleh kandungan beberapa kation dan anion serta boron yang berlebihan dalam air. Kation-anion tersebut adalah Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-, CO32-/HCO3-, SO42-. Kation tersebut memiliki peranan penting terhadap salinitas dan sodisitas dari air, di mana jika salinitas dan sodisitas dari air tersebut tinggi, maka dapat bersifat toksik bagi tanaman, dan juga dapat merusak struktur dari tanah, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Selain kation-anion tersebut, salah satu unsur penting yang keberadaannya perlu diperhatikan adalah unsur boron. Unsur boron merupakan salah satu unsur esensial bagi tanaman namun jika berada dalam jumlah yang relatif tinggi, maka akan bersifat toksik bagi tanaman. Kadar kation Na+, K+, Ca2+ dan Mg2+ ditentukan secara spektrofotometri dengan spektrofotometer serapan atom. Boron ditentukan secara spektrofotometri dengan metode kurkumin. Analisa Cl- dilakukan secara volumetri dengan metode titrasi pengendapan oleh AgNO3. Analisa CO32-/HCO3- dilakukan secara volumetri dengan menggunakan metode titrasi asam basa oleh HCl sedangkan analisa SO42- dilakukan secara turbidimetri dengan metode BaCl-Tween. Setelah diketahui kadar dari kation, anion dan boron dari badan air Sub DAS Sumber Brantas, maka dilakukan klasifikasi air irigasi berdasarkan klasifikasi Wilcox, harga SAR, DHL, RSC dan boron sehingga dapat diketahui kesesuaian air tersebut jika digunakan sebagai air irigasi dan dampak negatifnya. Hasil pengamatan selama Juli-September 2014 menunjukkan bahwa hasil klasifikasi air dengan metode DHL ( 250 μmhos/cm), SAR (0-10), RSC ( 1,25), harga B ( 0,33 mg/L) dan berdasarkan klasifikasi Wilcox, air tersebut tidak menunjukkan bahaya Na atau alkali. Klasifikasi air outlet DAS, Sumber Brantas mengindikasikan bahwa air di perairan DAS Sumber Brantas dapat digunakan sebagai air irigasi tanpa menimbulkan kerusakan pada tanaman dan lahan pertanian.