Kajian Distribusi Konsentrasi Fosfat pada Sedimen Sungai Brantas Hulu dengan menggunakan Teknik DGT ( Diffusive Gradient in Thin Film)
Main Author: | Setiowati, FridaKunti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157601/ |
Daftar Isi:
- Peran senyawa fosfat sebagai limiting nutrien atau nutrien pembatas untuk pertumbuhan alga pada sistem perairan memberikan kontribusi untuk terjadinya eutrofikasi pada badan air. Meningkatkanya konsentrasi fosfat di Sungai Brantas yang merupakan salah satu inlet waduk Karangkates ini akan dapat menjadi pemicu meningkatnya konsentrasi fosfat di dalam waduk. Dengan demikian, pengamatan konsentrasi fosfat di Sungai Brantas perlu dilakukan. Penentuan fosfat ini dilakukan dengan metode sampling secara in situ yang disebut dengan teknik DGT ( Diffusive Gradient in Thin Film ). Prob DGT terdiri atas 3 lapisan yaitu gel pengikat ( binding gel ), gel diffusi ( diffusive gel ), dan membran filter. Dengan metode DGT, fosfat dari air pori sedimen akan berdiffusi melalui diffusive gel dan akan terakumulasi pada lapisan binding gel yang mengandung binding agent La(OH) 3 . Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel sedimen dengan menggunakan sediment core . Sampel diambil pada 2(dua) lokasi yang masing-masing 3 titik sampling, dimana jarak dari tepi sungai adalah 5(lima) meter dan jarak antara tiap titik sampling adalah 20 (duapuluh) meter. Pengukuran terhadap pH, suhu, dan konduktivitas air dilakukan di lokasi sampling. Karakterisasi sedimen dilakukan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah meliputi tekstur sedimen, kadar air, porositas, pH, bahan organik, dan potensial redoks. Profil keberadaan fosfat ini juga dihubungkan dengan keberadaan nitrat, mangan dan besi di dalam sedimen. Analisa terhadap fosfat, nitrat, mangan dan besi dilakukan dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sedimen pada kedua lokasi sampling dapat digolongkan ke dalam pasir berlempung. Sedangkan dilihat dari mudah tidaknya sedimen dalam pelepasan fosfat, maka sifat sedimen pada kedua lokasi dapat dimasukkan dalam katagori fully sustained, meskipun konsentrasi fosfat pada larutan ruah lebih kecil dari konsentrasi fosfat dalam air pori yang ditentukan dengan teknik DGT dimana hal tersebut disebabkan karena adanya pengenceran air pori oleh air permukaan sedimen. Pada lokasi I, rentang konsentrasi fosfat pada titik A, B dan C berturut turut adalah 0,0630-0,1598 ppm; 0,1306-0,2185 ppm dan 0,1568-0,2082 ppm. Konsentrasi fosfat ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman sedimen, sedangkan pada lokasi II rentang konsentrasi fosfat pada titik A, B dan C berturut turut adalah 0,1204-0,2470 ppm; 0,1479-0,3466 ppm dan 0,1806-0,2603 ppm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sedimen Sungai Brantas Hulu mempunyai peran yang penting dalam siklus fosfat dimana sedimen ini berperan sebagai penampung dan sumber fosfat di perairan.