Analisis Potensi Longsoran pada Daerah Ranu Pani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang
Main Author: | Purnomo, Siswo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/157592/ |
Daftar Isi:
- Tanah longsor merupakan salah satu bentuk bencana alam yang terjadi di permukaan bumi ini. Ranu Pani merupakan salah satu daerah yang berpotensi longsor, karena terdapat di tepian pegunungan yang tanahnya bersifat lempung, sedikit berpasir dan tingkat kesuburannya sangat tinggi. Dengan keadaan tanah yang seperti itu, jika curah hujan tersebut tinggi daya ikat antar butir tanah akan mudah untuk terlepas dan sulit untuk menampung bobot air hujan sehingga terjadilah longsor. Selain itu vegetasi penutup lahan yang ada di daerah Ranu Pani semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena pembukaan lahan oleh masyarakat sekitar yang semakin meningkat. Salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis potensi longsoran adalah menggunakan metode USLE ( Universal Soil Loss Equation ). Metode ini sering digunakan untuk menganalisis daerah-daerah yang terjadi longsoran yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan karena adanya aliran pada permukaan tanahnya. Selain itu digunakan juga metode Resistivity dengan konfigurasi Dipole-Dipole yang digunakan untuk mengetahui struktur tanah dan juga bidang gelincir yang ada di perbukitan di daerah Ranu Pani. Metode Resistivity yang digunakan untuk mengukur tiga lintasan yang ada di dekat danau menginterpretasikan bahwa, pada lintasan satu struktur tanahnya berupa lempung, lanau dan juga pasir yang mengindikasikan bahwasannya di daerah tersebut dulunya merupakan danau yang telah tertutup oleh proses sedimentasi. Pada lintasan kedua dan ketiga dimana pengukurannya dilakukan di perbukitan, mempunyai struktur tanah berupa lempung berpasir dan adanya bidang gelincir yang membuat perbukitan tersebut rawan longsor. Aliran debris yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode USLE, pada lintasan kedua adalah sebesar 796,5 ton/tahun dan untuk lintasan ketiga adalah sebesar 291,506 ton/tahun. Menurut klasifikasi tingkat bahaya erosi, daerah Ranu Pani merupakan daerah dengan tingkat bahaya erosi yang sangat berbahaya, karena nilai aliran debris lebih dari 180 ton/tahun. Dengan tingginya aliran debris erosi, menyebabkan sedimentasi terhadap Danau Ranu Pani juga semakin tinggi, karena Danau Ranu Pani menampung sebagian besar aliran debris erosi perbukitan yang ada disekitarnya.