Pengembangan Dan Validasi Metode Spektroskopi Serapan Atom (Ssa) Untuk Penentuan Logam Kadmium (Cd) Dan Timbal (Pb) Dalam Cokelat Olahan

Main Author: Taufiq, Moh
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157531/
Daftar Isi:
  • Cokelat merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan berasal dari buah kakao. Mengkonsumsi cokelat dapat meningkatkan kinerja insulin dan meningkatkan zat antioksidan. Namun kontaminan logam berat dapat terakumulasi selama pertumbuhan tanaman cokelat, transportasi, pengepakan, bahan baku yang ditambahkan, proses produksi, dan pembungkus yang digunakan. Logam-logam berat berbahaya bagi kesehatan manusia. Kadmium (Cd) terakumulasi dengan mudah di dalam saluran pernafasan dan pencernaan, radang paru-paru, kerusakan ginjal, hati, kanker payudara dan dapat menjadi racun pada tulang. Timbal (Pb) dapat mengurangi tingkat kecerdasan intelektual, menghambat pertumbuhan, merusak ginjal, keguguran, kehilangan keseimbangan, gangguan pendengaran, anemia, bahkan konsentrasi 100 mikrogram per desiliter dalam darah anak dapat mengakibatkan kematian. Metode preparasi dalam penelitian ini menggunakan destruksi basah sistem gelombang mikro dengan daya 900 wat, sampel 0,2 g dan waktu destruksi 2 menit, kemudian hasil yang diperoleh dibandingkan dengan metode standar SNI 7934:2014 yaitu destruksi kering. Konsentrasi logam Cd dan Pb yang dihasilkan dari destruksi gelombang mikro baik cokelat A maupun B sebesar 1,1 mg/kg dan 1,5 mg/kg, sedangkan destruksi kering (standar) menghasilkan konsentrasi logam Cd dan Pb masing-masing sebesar 0,9 mg/kg dan 1,3 mg/kg. Konsentrasi logam Cd dan Pb yang terkandung dalam cokelat melebihi ambang batas maksimum yang dipersyaratkan oleh SNI 7934:2014 yaitu 0,5 mg/kg untuk Cd dan 1,0 mg/kg untuk Pb. Hasil uji t independen dengan tingkat kepercayaan 95 % menunjukkan bahwa ketelitian dan ketepatan metode destruksi sistem gelombang mikro yang dikembangkan dan destruksi kering (standar) tidak berbeda secara signifikan, namun secara umum destruksi basah sistem gelombang mikro lebih baik dari pada destruksi kering, karena memiliki beberapa keunggulan yaitu tidak menimbulkan polusi saat destruksi, penguapan analit dapat dihindari, volume sampel dan asam lebih sedikit, waktu destruksi lebih singkat. Destruksi basah sistem gelombang mikro yang dikembangkan telah memenuhi persayaratan validasi yaitu linieritas dengan koefisien korelasi (r) 0,99, konsentrasi Cd dan Pb lebih besar dari batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ), standar deviasi relatif (RSD) 5 %, perolehan kembali mencapai 93,8-103,2 %, dan kekuatan metode cukup baik dengan hasil standar deviasi relatif 2,6 - 4,7 % . Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa destruksi basah sistem gelombang mikro yang dikembangkan dikategorkan sebagai metode preparasi alternatif dalam penentuan logam Cd dan Pb, karena memiliki prosedur yang sangat praktis, mudah, cepat, akurat, teliti dan dapat diandalkan serta dapat digunakan sebagai metode analisis rutin di laboratorium untuk beberapa jenis sampel dengan jumlah yang banyak.