Perbandingan Matriks Pembobot Spasial dalam Model Spatial Autoregressive (SAR) (Studi Kasus Daya Dukung Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kota Batu)

Main Author: Trisilia, Meilinda
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157479/
Daftar Isi:
  • Suatu variabel penelitian yang berkaitan dengan aspek keruangan dan mengandung informasi lokasi geografis maka perlu dipertimbangkan adanya efek spasial pada model. Pembobot spasial dibuat untuk mengakomodir adanya autokorelasi spasial pada data spasial. Dua konsep membuat pembobot spasial yaitu kedekatan dan jarak dibuat untuk mengakomodir adanya autokorelasi spasial. Salah satu pembobot spasial dengan konsep kedekatan adalah dengan metode rook contiguity, sedangkan konsep jarak salah satunya dengan distance band. Matriks distance band dibuat dengan membandingkan jarak anatar lokasi dengan jark maksimum dari tetangga terdekat. Variogram merupakan salah satu metode yang berusaha mengkuantifikasi keragaman spasial suatu himpunan pengamatan Z i yang berada dilokasi (x i ,y i ), sehingga dapat digunakan untuk menghitung jarak sampai dimana pengaruh spasial sudah tidak ada lagi. Model spatial autoregressive (SAR) adalah salah satu bentuk analisis regresi spasial yang mempertimbangkan adanya keterkaitan variabel repon antarlokasi. Tujuan penelitian adalah membentuk model SAR dengan berbagai pembobot spasial dalam rangka mengetahui pembobot spasial manakah yang terbaik dalam mengakomodir adanya fenomena autokorelasi spasial pada kasus daya dukung lahan pertanian tanaman pangan di Kota Batu Jawa Timur. Pembobot spasial yang dibandingkan adalah pembobot spasial dengan konsep kedekatan yang diwakili dengan metode rook contiguity , sedangkan konsep jarak diwakili dengan distance band berdasarkan jarak Euclid dan range dari output analisis variogram. Dalam membandingkan kebaikan dari pembobot spasial tersebut didasarkan pada nilai nilai R 2 , AIC, SC dan juga nilai korelasi antara nilai amatan dengan prediksi dari variabel respon. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dan data primer. Penelitian dilaksanakan di seluruh desa/kabupaten se Kota Batu. Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari satu variabel respon yaitu daya dukung lahan pertanian pangan dan tiga variabel prediktor yaitu persentase jumlah petani, luas lahan untuk hidup layak dan jumlah jenis komoditas pangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial pada data daya dukung lahan pertanian tanaman pangan di Kota Batu, sehingga dilakukan pemodelan SAR dengan berbagai pembobot spasial. Berdasarkan nilai maksimum dari R 2 dan korelasi antar nilai amatan dengan prediksi variabel respon serta nilai minimum dari AIC dan SC, diketahui bahwa model SAR dengan pembobot spasial distance band dengan dasar jarak yang diperoleh dari analisis variogram adalah model terbaik diantara model SAR dengan pembobot rook contiguity dan distance band dengan dasar jarak Euclid .