Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Lingkungan Bajaj di DKI Jakarta

Main Author: Fajar, Ibnu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/157411/
Daftar Isi:
  • Angkutan lingkungan bajaj menjadi salah satu moda transportasi angkutan umum paratransit yang hanya bisa ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Dalam klasifikasi kendaraan, angkutan lingkungan bajaj merupakan kendaraan jenis IV (Kajen IV) yang memiliki peranan sebagai salah satu sarana angkutan umum dalam kota di DKI Jakarta Kondisi angkutan lingkungan bajaj 2 Tak warna merah dengan umur kendaraan lebih dari 20 tahun menimbulkan polusi udara dan suara karena bermesin 2 tak dengan bahan bakar bensin. Program peremajaan angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai saat ini belum disertai kajian terkait evaluasi kinerja operasionalnya. Sehingga perlu dilakukan kajian evaluasi kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta. Kajian ini dikhususkan untuk mengetahui karakteristik operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta, mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta, dan membuat konsep dan strategi peningkatan kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta. Metode pengambilan sampel digunakan metode nonprobabilitysampling dan menetapkan jumlah sampel menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 200 responden. Metode analisis data yang digunakan yaitu karakteristik operasional angkutan lingkungan bajaj, uji statistik dengan uji validitas dan uji reliabilitas, Importance Performance Analysis (IPA), dan Analisis SWOT. Dalam penelitian ini diketahui bahwa karakteristik operasional angkutan lingkungan bajaj dari aspek pengemudi yaitu : jumlah penumpang dalam sehari 28,15 ≈ 28 orang/hari, durasi operasional lebih dari 10 jam (42%), kecepatan rata-rata 52,9 km/jam ≈ 53 km/jam, jarak operasional 8-10 km (48%), dan pendapatan bersih pengemudi Rp 126.000-Rp 150.000 (38%). Sedangkan dari aspek pengguna yaitu : frekuensi penggunaan 7-8 kali/minggu (37 %), waktu tunggu 5-10 menit (54%), jarak ke tempat kegiatan 5 km (53%), waktu perjalanan 5-10 menit (43%), dan biaya perjalanan Rp 10.000-Rp 15.000 (35%). Dalam Importance Performance Analysis (IPA) tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj yaitu : ketersedian moda angkutan lingkungan bajaj (baik 43%, penting 52%, Kuadran D); kecepatan perjalanan dan ketepatan waktu sampai di tempat tujuan (baik 45%, sangat penting 74%, Kuadran B); kemampuan pengemudi untuk tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul (cukup baik 30%, penting 55%, Kuadran A); kemampuan pengemudi dalam memberikan penjelasan informasi (kurang baik 32%, penting 81%, Kuadran C); ketrampilan pengemudi dalam mengendarai angkutan lingkungan bajaj (sangat baik 36%, cukup penting 39%, Kuadran D); kesanggupan pengemudi dalam bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan penumpang (tidak baik 26%, sangat penting 86%, Kuadran A); kemauan pengemudi dalam memberikan perhatian secara khusus kepada penumpang (kurang baik 34%, cukup penting 41%, Kuadrdan C); kemauan pengemudi dalam memberikan pelayanan yang tulus, ramah, dan sopan kepada penumpang (kurang baik 30%, penting 52%, Kuadran A); kebersihan dan kerapian eksterior serta interior angkutan lingkungan bajaj (kurang baik 26%, penting 60%, Kuadran A); dan kebersihan dan kerapian penampilan pengemudi (tidak baik 24%, sangat penting 57%, Kuadran A). Dalam Analisis SWOT dapat diketahui nilai pembobotan faktor strategi internal 2,5 dan nilai pembobotan faktor strategi eksternal 2,3 sehingga dalam Matriks Internal Eksternal (IE) masuk dalam strategi sel 5 adalah Stability Strategy yaitu strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian konsep dan strategi yang akan diterapkan adalah tidak menambah moda angkutan lingkungan bajaj akan tetapi perlu peningkatan kinerja operasional angkutan lingkungan bajaj di DKI Jakarta.